Skema MBG di Libur Nataru: Siswa Dapat Paket Awal, Distribusi Lanjut via Sekolah atau Antar-Jemput

photo author
- Minggu, 21 Desember 2025 | 14:13 WIB
Usai Insiden Cilincing, BGN Fokus Pemulihan Korban dan Perbaikan Sistem Keamanan MBG (ilustrasi/Jakartatrend.com)
Usai Insiden Cilincing, BGN Fokus Pemulihan Korban dan Perbaikan Sistem Keamanan MBG (ilustrasi/Jakartatrend.com)

PROJABAR.COM - Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Kebijakan ini diatur dalam pedoman khusus untuk menjamin asupan gizi puluhan juta penerima manfaat, terutama peserta didik, tidak terputus saat sekolah libur.
Baca Juga: BEI Cabut Saham PADA dari Papan Pemantauan FCA, Kinerja YTD Melonjak 1.600%

Program MBG Tetap Berjalan di Luar Hari Sekolah

Program MBG tidak ikut libur meski kegiatan belajar mengajar berhenti. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan distribusi hanya berhenti pada hari libur resmi tanggal merah.

Untuk menjaga keberlanjutan, BGN menerbitkan Pedoman Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG Selama Libur Sekolah melalui Keputusan Kepala BGN Nomor 52.1 Tahun 2025.

Sasaran Prioritas Ibu Hamil hingga Siswa

Penerima manfaat utama terdiri dari dua kelompok dengan skema berbeda. Kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, tetap menerima MBG enam hari seminggu tanpa terpengaruh libur sekolah.

Sementara untuk siswa, distribusi disesuaikan dengan kesediaan mereka datang ke sekolah atau mekanisme antar-jemput. Program ini telah menjangkau hampir 60 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia.

Distribusi Menyesuaikan Lokasi dan Waktu Libur

Kebijakan ini berlaku secara nasional selama masa libur semester, termasuk libur Nataru. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah harus menginventarisasi jumlah dan frekuensi kehadiran siswa.

Di tingkat daerah, seperti di MIN 1 Purbalingga, program telah berjalan sejak Agustus 2025 dengan melibatkan petugas PIC yang bertanggung jawab memastikan kelayakan makanan sebelum disajikan.

Cegah Risiko Gizi Buruk dan Ubah Pola Konsumsi

Alasan utama keberlanjutan MBG adalah mencegah peningkatan risiko gizi buruk saat liburan. Pola makan anak kerap tidak terpantau ketika tidak bersekolah.

“Kita ingin memastikan bahwa gizi anak-anak Indonesia tidak terputus hanya karena libur sekolah,” ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati pada Rabu (15/12/2025).

Ahli gizi Prof. Ikeu Tanziha menyatakan MBG efektif mengurangi kebiasaan jajan sembarangan yang tinggi gula, garam, dan lemak. Program ini juga bertujuan memperbaiki status gizi dan menormalisasi Indeks Massa Tubuh siswa.

Skema Teknis Distribusi Liburan

Skema teknisnya dirinci oleh Kepala BGN Dadan Hindayana. Pada awal libur, siswa mendapat paket makanan siap santap untuk maksimal empat hari dengan menu seperti telur, buah, susu, abon, atau dendeng.

Untuk hari-hari berikutnya, mekanisme didasarkan pada data yang dihimpun SPPG. “Jika siswa bersedia datang ke sekolah, dibagikan di sekolah. Jika tidak, perlu mulai didata mekanisme delivery ke rumah-rumah atau diambil di SPPG,” jelas Dadan.

Secara teknis, sistem paket kombinasi diterapkan selama libur, terdiri dari satu menu siap santap dan dua paket MBG kemasan berisi roti, telur, susu, dan buah.
Baca Juga: BEI Cabut Saham PADA dari Papan Pemantauan FCA, Kinerja YTD Melonjak 1.600%

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Cikal Bintang Sayyid Arrazy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Universitas Terbaik di Bandung

Sabtu, 15 November 2025 | 12:15 WIB
X