Pendidikan di Bandung Barat Masih Dilanda Krisis Infrastruktur Sekolah

photo author
- Sabtu, 29 November 2025 | 11:16 WIB
Ilustrasi AI Kesenjangan Pendidikan
Ilustrasi AI Kesenjangan Pendidikan


PROJABAR.COM
-Sektor pendidikan di Kabupaten Bandung Barat kembali menjadi sorotan setelah terungkap bahwa mayoritas ruang kelas SD dan SMP di wilayah ini dalam kondisi rusak. Data dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat (Disdik KBB) menunjukkan bahwa dari total 4.344 ruang kelas, hanya 24,8% tergolong layak dan dalam kondisi baik.

Skala Kerusakan dan Dampaknya

  • Sebanyak 1.079 ruang kelas dikategorikan rusak berat, 266 rusak sedang, dan 1.530 rusak ringan.
  • Dengan kondisi tersebut, lebih dari 75% ruang kelas di Bandung Barat memerlukan perhatian serius dan perbaikan. 
  • Kerusakan banyak terjadi akibat faktor usia bangunan dan pelapukan – tersebab cuaca ekstrem dan minimnya pemeliharaan jangka panjang.

Menurut Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, kerusakan ini sudah terjadi selama 3–5 tahun terakhir dan baru kini mendapatkan perhatian serius dengan rencana rehabilitasi bertahap mulai 2025. 

Upaya Pemerintah: Prioritas Perbaikan dan Akses Pendidikan

Pemerintah daerah bersama Disdik KBB menargetkan rehabilitasi sejumlah ruang kelas pada tahun 2025. Sebanyak 47 ruang kelas terdiri dari 21 ruang kelas SD dan 26 ruang kelas SMP — masuk prioritas untuk diperbaiki hingga akhir tahun.

Selain itu, muncul inisiatif untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat kurang mampu melalui keberadaan SRMP 11 Bandung Barat di Kecamatan Cisarua. Sekolah ini resmi beroperasi sejak Oktober 2025, dan saat ini didiami sekitar 100 siswa yang berharap dapat “memutus rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan.”

Baca Juga: Bandung Barat Miris Membaca: Minat Baca Rendah, Tantangan Pendidikan Semakin KompleksBaca Juga: Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Nasional, Tanda Era Baru Diplomasi Pendidikan Indonesia

Data Pendidikan & Realitas Sosial

Menurut data per Desember 2024, dari total penduduk Kabupaten Bandung Barat sekitar 1,91 juta jiwa, hanya 4,79% yang telah menamatkan pendidikan tinggi. Persentase tamatan SMA mencapai sekitar 19,48%. Namun, terdapat sekitar 9,41% penduduk yang belum tamat SD, dan 20,82% yang tidak atau belum pernah menempuh pendidikan formal. 

Angka ini menggambarkan bahwa masih terdapat kendala serius dalam akses dan kelanjutan pendidikan tidak sekadar fasilitas fisik, namun juga tantangan sosial dan ekonomi.

Catatan & Harapan: Pendidikan Butuh Komitmen Keseluruhan

Kondisi rusaknya fasilitas sekolah di Bandung Barat menunjukkan bahwa persoalan infrastruktur bisa menghambat proses belajar mengajar dan berpotensi berdampak pada kualitas pendidikan.

Namun, inisiatif pemerintah lewat rehabilitasi ruang kelas dan pembukaan sekolah alternatif seperti SRMP 11 Bandung Barat memberikan secercah harapan. Agar tidak menjadi proyek sesaat, diperlukan komitmen jangka panjang pemeliharaan rutin sekolah, penambahan anggaran pendidikan, serta keterlibatan aktif masyarakat.

Penting juga untuk memperhatikan aspek kualitas guru, pemerataan akses bagi siswa ABK, serta program literasi untuk meningkatkan pemahaman dan kecintaan siswa terhadap belajar mengingat pendidikan adalah fondasi masa depan generasi muda Bandung Barat.


DAFTAR PUSTAKA

https://bandungbaratkab.go.id/news-article/read/sekolah-rakyat-menengah-pertama-11-bandung-barat-jadi-harapan-baru-putus-rantai-kemiskinan-lewat-jalur-pendidikan?

https://bipol.co/2025/06/16/jeje-ritchie-fokus-benahi-sekolah-rusak-infrastruktur-pendidikan-jadi-prioritas-kbb.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Pebrian Erdiana Himawann

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

7 Universitas Terbaik di Bandung

Sabtu, 15 November 2025 | 12:15 WIB
X