PROJABAR.COM - Institut Teknologi Bandung (ITB) secara resmi akan meluncurkan mekanisme penerimaan mahasiswa baru bernama Seleksi Siswa Unggul (SSU) mulai tahun akademik 2026/2027. Jalur baru ini merupakan penyempurnaan dari Seleksi Mandiri ITB (SM-ITB) dan menawarkan dua skema utama, yaitu jalur tes dan non-tes, untuk menjaring calon mahasiswa berprestasi.
Baca Juga: Kebenaran dalam Budaya: Konstruksi Kolektif dan Stabilitas Sosial
Kebijakan baru ini diumumkan oleh ITB sebagai bentuk evolusi dari sistem seleksi mandiri yang telah berjalan sebelumnya. Meskipun informasi rinci seperti kuota penerimaan dan besaran biaya seleksi belum dirilis, SSU ITB dirancang sebagai skema pembiayaan penuh di mana mahasiswa yang diterima bertanggung jawab membayar biaya kuliah program sarjananya.
SSU ITB akan terbagi dalam dua kategori besar. Kategori pertama adalah SSU Jalur Tes/Ujian, yang mencakup jalur tes reguler dan jalur tes dengan beasiswa unggulan. Kategori kedua adalah SSU Jalur Non-Tes/Ujian, yang dibagi lagi berdasarkan basis penilaiannya.
Untuk jalur non-tes, ITB menyediakan tiga sub-jalur. Sub-jalur pertama adalah berbasis prestasi nilai rapor. Sub-jalur kedua adalah berbasis prestasi nilai UTBK. Sub-jalur ketiga adalah berbasis prestasi dan talenta, yang diperuntukkan bagi juara Olimpiade Sains Nasional (OSN) serta juara di bidang olahraga, seni, kewirausahaan, dan keagamaan.
Perubahan ini menandai transformasi signifikan dalam pola seleksi mandiri di ITB. Dengan diperkenalkannya SSU, mekanisme seleksi yang sebelumnya dikenal sebagai SM-ITB akan mengalami penyempurnaan mendalam. SSU hadir untuk memberikan lebih banyak pilihan dan mengakomodasi beragam keunggulan calon mahasiswa.
Informasi teknis dan persyaratan mendetail untuk setiap jalur SSU ITB dipastikan akan diumumkan kemudian. Calon peserta disarankan untuk memantau informasi resmi melalui laman Admisi ITB untuk mendapatkan panduan, jadwal, dan ketentuan lengkap yang diperlukan untuk mendaftar.
Baca Juga: Salah dan Benar: Dari Mana Mereka Berasal dan Mengapa Ada?
Artikel Terkait
Kepastian sebagai Ilusi dan Problem Epistemik (Sebuah Telaah Konseptual)
Telaah Konseptual: Ketidakpastian sebagai Sumber Etika
Salah dan Benar: Dari Mana Mereka Berasal dan Mengapa Ada?
Pendidikan Indonesia: Siapa yang Diuntungkan Dari Sistem Pendidikan Kita
Kebenaran dalam Budaya: Konstruksi Kolektif dan Stabilitas Sosial
Kosong Adalah Isi, Isi Adalah Kosong - Edisi Pejabat Nusantara
Sawit untuk Kedaulatan Energi: Prabowo Perkuat Komitmen Biofuel di Tengah Gejolak Global
Pasca-Bencana Mematikan, Kemenhut Segel 4 Lokasi Diduga Penyebab Banjir Sumatera
Pasca Banjir Sumatra, KLH Cabut Izin Lingkungan dan Hentikan Operasi Tiga Perusahaan di DAS Batang Toru
Banjir Sumatra: Satgas PKH Usut 5 Lokasi Dugaan Pembalakan Liar Pemicu Bencana