PROJABAR.COM - Di sebuah negeri tropis yang kaya sumber daya, ada satu kerajaan bernama Serba Ada. Segalanya ada minyak ada, tambang ada, sawit ada, bahkan pejabat pun ada. Pejabat? Setidaknya… secara biologis.
Suatu hari, Sang Raja bertanya pada penasihat kerajaannya,
“Wahai Menteri, mengapa rakyat mengeluh bahwa kantor pemerintahan kosong? Semua pejabat kan hadir?”
Sang Menteri tersenyum bijak, seperti guru spiritual palsu yang pernah ikut tiga seminar motivasi.
“Paduka Raja. Kosong adalah isi, Isi adalah kosong.”
Raja bingung, tetapi karena takut terlihat bodoh, ia mengangguk penuh hikmah seperti telah tercerahkan oleh Sang Buddha langsung.
1. Kosong Adalah Isi
Di ruang rapat kementerian, semua kursi terisi pejabat. Mereka duduk tegap, map di tangan, wajah serius.
Isinya?
-
Zoom meeting yang sudah diset otomatis 3 jam.
-
Absen hadir dari jarak jauh.
-
Kepala mengangguk seperti burung gelatik di dashboard mobil.
Fasilitas lengkap: mobil dinas, ruang ber-AC, stempel basah. Prestasi?
Tidak terlihat, seperti roh halus yang malu-malu muncul di CCTV.
Kosong adalah isi.
Baca Juga: Salah dan Benar: Dari Mana Mereka Berasal dan Mengapa Ada?
Baca Juga: Pendidikan Indonesia: Siapa yang Diuntungkan Dari Sistem Pendidikan Kita
Baca Juga: Kebenaran dalam Budaya: Konstruksi Kolektif dan Stabilitas Sosial
Artikel Terkait
Pemerintah Akui Masalah Subsidi BBM: Orang Kaya Masih Terima Bantuan, Strategi Bakal Dirombak
Analis Bareksa Rekomendasikan ARTO, INKP, dan UNVR di Tengah Proyeksi IHSG Hijau
Menhut Kantongi Data Awal Asal Kayu Gelondongan, Polisi Turun ke Batang Toru
Telaah Mengapa Manusia Takut Ambiguitas (Psikologi & Fenomenologi dalam bahasa yang hidup)
Telaah Ambiguitas dalam Logika Non-Biner dan Filsafat Timur
Kepastian sebagai Ilusi dan Problem Epistemik (Sebuah Telaah Konseptual)
Telaah Konseptual: Ketidakpastian sebagai Sumber Etika
Salah dan Benar: Dari Mana Mereka Berasal dan Mengapa Ada?
Pendidikan Indonesia: Siapa yang Diuntungkan Dari Sistem Pendidikan Kita
Kebenaran dalam Budaya: Konstruksi Kolektif dan Stabilitas Sosial