PROJABAR.COM – Kementerian Kesehatan meluncurkan program deteksi dini stunting yang akan diimplementasikan di 100 puskesmas di Jawa Barat. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk menekan angka stunting yang masih menjadi perhatian serius.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa program ini akan memfokuskan pada pemeriksaan berkala terhadap balita dan ibu hamil. Deteksi dini dilakukan melalui pengukuran antropometri dan pemeriksaan status gizi secara rutin.
Baca Juga: Dinkes Sukabumi Perkuat Strategi Pengendalian Empat Penyakit Menular Utama
"Kami menargetkan 100 puskesmas di Jawa Barat sebagai pilot project program deteksi dini stunting. Ini akan menjadi model untuk diterapkan di seluruh Indonesia," ujar Budi dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Program ini melibatkan tenaga kesehatan terlatih yang akan melakukan pemantauan pertumbuhan balita secara berkala. Setiap puskesmas akan dilengkapi dengan alat ukur standar dan sistem pencatatan digital untuk memudahkan pemantauan.
Dinas Kesehatan Jawa Barat menyambut baik program ini dan telah mempersiapkan infrastruktur pendukung. Kepala Dinas Kesehatan Jabar menyatakan kesiapan seluruh puskesmas terpilih untuk menjalankan program tersebut.
Baca Juga: Jawa Barat Raih Penghargaan Nasional Atas Prestasi Penurunan Angka Stunting Terbaik
Selain pemeriksaan fisik, program ini juga mencakup edukasi gizi bagi orang tua dan pengasuh. Materi edukasi meliputi pola makan bergizi seimbang dan praktik pengasuhan yang mendukung tumbuh kembang optimal.
Evaluasi program akan dilakukan setiap tiga bulan untuk memantau efektivitas dan dampaknya terhadap penurunan angka stunting. Data yang terkumpul akan menjadi acuan untuk perbaikan program di masa mendatang.
Masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam program ini dengan membawa balita ke puskesmas untuk pemeriksaan rutin. Kerja sama antara tenaga kesehatan dan masyarakat dinilai kunci keberhasilan program.
Ikuti terus kabar terbaru seputar Jawa Barat hanya di Projabar.com, portal berita yang menyajikan informasi cepat, akurat, dan terpercaya.***
Artikel Terkait
Fenomena semut api mendekati api hingga mati ternyata dijelaskan sains, sekaligus jadi cermin perilaku sosial manusia modern.
Studi: Gen Z Jadi Generasi Paling Jarang Konsumsi Alkohol Dibanding Generasi Sebelumnya
Waspadai Bahaya “Sleep Debt”, Hutang Tidur yang Diam-Diam Rusak Kesehatan Tubuh
Kasus Gangguan Mental di Kalangan Remaja Meningkat, Pakar Sarankan Deteksi Dini dan Pendekatan Holistik
Sering Makan Nasi Padang? Ini Dampak Kesehatan yang Perlu Diwaspadai
Refleksi HKN 2025: Dari Keberhasilan Basmi Malaria hingga Tantangan Kesehatan Modern
Keracunan Pangan Warnai Program Makan Bergizi Gratis, BGN Terbitkan Aturan Baru
Dapur MBG Wajib Kantongi SLHS, Sanksi Tegas Menanti jika Tak Patuh
Jawa Barat Raih Penghargaan Nasional Atas Prestasi Penurunan Angka Stunting Terbaik
Dinkes Sukabumi Perkuat Strategi Pengendalian Empat Penyakit Menular Utama