PROJABAR.COM – Generasi Z (Gen Z) tercatat sebagai generasi yang paling jarang mengonsumsi alkohol dibandingkan generasi-generasi sebelumnya. Temuan ini berdasarkan penelitian National Institute on Drug Abuse (NIDA) di Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan konsisten jumlah anak muda peminum alkohol sejak awal tahun 2000-an.
Studi global yang dilakukan oleh Kantar memperkuat temuan tersebut dengan mengungkapkan bahwa Gen Z lebih sering memilih minuman "low" atau "no alcohol" dibanding generasi sebelumnya. Pergeseran perilaku ini mencerminkan meningkatnya kesadaran kesehatan di kalangan generasi muda.
Peneliti utama NIDA Dr. Emily Patterson menjelaskan bahwa penurunan konsumsi alkohol di kalangan Gen Z berkaitan dengan perubahan pola pikir dan prioritas hidup. "Generasi sekarang lebih sadar akan dampak negatif alkohol terhadap kesehatan fisik dan mental mereka," ujarnya melalui laporan resmi.
Berdasarkan data yang dikumpulkan dari tahun 2002 hingga 2024, persentase remaja berusia 15-18 tahun yang mengonsumsi alkohol turun dari 52% menjadi 28%. Penurunan serupa juga terjadi pada kelompok usia 19-24 tahun, dari 70% menjadi 45% dalam periode yang sama.
Psikolog perkembangan remaja dari Universitas Indonesia, Dr. Siti Aisyah, M.Psi., mengonfirmasi tren serupa juga terjadi di Indonesia. "Gen Z Indonesia semakin kritis terhadap dampak alkohol, terutama terkait dengan produktivitas dan kesehatan mental mereka," jelasnya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan perilaku ini antara lain meningkatnya literasi kesehatan digital, pengaruh media sosial yang mempromosikan gaya hidup sehat, serta kesadaran akan pentingnya menjaga performa akademik dan karier.
Industri minuman merespons tren ini dengan meluncurkan berbagai produk alternatif non-alkohol yang menargetkan konsumen muda. Berbagai kafe dan restoran juga semakin banyak menawarkan menu mocktail dan minuman kreatif tanpa alkohol.
Pakar sosiologi dari Institut Teknologi Bandung, Prof. Dr. H. Ahmad Fauzi, M.Si., menilai perubahan ini sebagai bagian dari transformasi nilai dalam masyarakat. "Gen Z lebih mengutamakan self-care dan keseimbangan hidup, berbeda dengan generasi sebelumnya yang mungkin melihat alkohol sebagai bagian dari gaya hidup," paparnya.
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan menyambut positif tren ini dan berkomitmen untuk terus mengedukasi generasi muda mengenai bahaya konsumsi alkohol secara berlebihan. Berbagai program promotif dan preventif akan terus digencarkan untuk mempertahankan tren positif ini.
Ikuti terus kabar terbaru seputar Jawa Barat hanya di Projabar.com, portal berita yang menyajikan informasi cepat, akurat, dan terpercaya.***
Artikel Terkait
Lonjakan Influenza dan Musim Hujan Picu Masyarakat Beralih ke Layanan Telemedicine
Mengenal Telemedicine: Solusi Kesehatan Digital di Ujung Jari dan Tantangannya
Waspada Lonjakan Influenza A di Musim Hujan 2025, Kenali Gejala dan Cara Mencegahnya
Bijak Mengatasi Gejala Flu: Panduan Penanganan Rumahan dan Obat yang Tepat
Musim Hujan Tiba, Ini 5 Langkah Efektif Lindungi Keluarga dari DBD
Kejadian Keracunan MBG di Lembang: 133 Siswa Terdampak dan Investigasi Darat Diperkuat
Kualitas Udara Jawa Barat Pagi Ini Terburuk di Indonesia, ISPU Capai 98
Fakta Menarik Soal Keringat Pria yang Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi Wanita, Ini Kata Ahli Biologi!
Kecanduan Gadget Picu Lonjakan Pasien Generasi Z di RSJ Solo, Remaja Makin Antisosial dan Tak Bisa Hadapi Penolakan
Fenomena semut api mendekati api hingga mati ternyata dijelaskan sains, sekaligus jadi cermin perilaku sosial manusia modern.