Mengenal Telemedicine: Solusi Kesehatan Digital di Ujung Jari dan Tantangannya

photo author
- Senin, 27 Oktober 2025 | 21:58 WIB
Ilustrai AI, Dokter sedang melakukan telemedice (Meta AI)
Ilustrai AI, Dokter sedang melakukan telemedice (Meta AI)

PROJABAR.COM - Telemedicine kini menjadi buah bibir di kalangan masyarakat urban maupun daerah. Layanan konsultasi dokter online ini tidak hanya sekadar tren sesaat, tetapi telah berevolusi menjadi bagian integral dari sistem kesehatan modern di Indonesia, menawarkan kemudahan akses serta efisiensi bagi pasien dan tenaga medis.

Baca Juga: Lonjakan Influenza dan Musim Hujan Picu Masyarakat Beralih ke Layanan Telemedicine

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 20 Tahun 2019, telemedicine didefinisikan sebagai pemberian pelayanan kesehatan jarak jauh oleh profesional kesehatan dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

Lebih dari Sekadar Video Call, Ini Manfaat Utama Telemedicine

Keunggulan telemedicine jauh lebih dalam dari sekadar menghubungkan pasien dan dokter via layar.

  • Konsultasi dan Diagnosis Jarak Jauh: Layanan ini memungkinkan konsultasi medis yang efisien melalui panggilan video atau audio, serta transmisi foto kondisi kesehatan untuk didiagnosis dokter.

  • Resep Digital dan Layanan Antar Obat: Setelah konsultasi, resep elektronik dapat dikirimkan secara digital ke apotek mitra untuk kemudian diantarkan ke alamat pasien.

  • Pemantauan Kesehatan Real-Time (Remote Patient Monitoring): Dengan bantuan perangkat wearable seperti smartwatch, dokter dapat mengakses data kesehatan pasien (seperti tekanan darah, kadar gula) secara real-time untuk pemantauan kondisi kronis.

  • Edukasi Kesehatan: Platform telemedicine juga berfungsi sebagai wadah edukasi kesehatan bagi masyarakat tentang pencegahan penyakit dan pengelolaan kesehatan.

Tantangan yang Perlu Diperhatikan

Di balik segudang manfaat, penerapan telemedicine di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan.

  1. Keamanan Data dan Privasi: Data medis pasien sangat sensitif, sehingga kerentanan terhadap peretasan dan penyalahgunaan informasi menjadi ancaman serius yang memerlukan sistem perlindungan data yang ketat.

  2. Kesenjangan Infrastruktur Teknologi: Ketimpangan jaringan internet, terutama di daerah pelosok dan pulau-pulau kecil, menjadi penghambat utama akses masyarakat terhadap layanan telemedicine.

  3. Keterbatasan dalam Pemeriksaan Fisik: Tidak semua kondisi medis dapat didiagnosis secara akurat tanpa pemeriksaan fisik langsung, yang membatasi cakupan layanan telemedicine.

  4. Tantangan Regulasi dan Budaya: Diperlukan regulasi yang semakin matang untuk memastikan standar layanan, serta perubahan budaya dari masyarakat yang mungkin masih lebih memilih konsultasi tatap muka.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Cikal Bintang Sayyid Arrazy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X