Terkuak Geng Motor Zeestier Pesta Miras Sebelum Ricuh di Gym, Dua Pelajar Terlibat dalam Penyerangan Satpam

photo author
- Selasa, 28 Oktober 2025 | 21:50 WIB
Ilustrasi pesta miras sekelompok geng motor (Pinterest)
Ilustrasi pesta miras sekelompok geng motor (Pinterest)

PROJABAR.COM – Kasus penganiayaan di Jalan Ahmad Yani, Bandung, yang dilakukan oleh anggota geng motor Zeestier beberapa waktu lalu kembali membuka luka lama tentang maraknya geng motor di Kota Kembang.

Namun, di balik aksi brutal dan perusakan yang mereka lakukan, terselip persoalan sosial yang lebih dalammulai dari pengaruh lingkungan, hingga lemahnya kontrol keluarga dan pendidikan.

Baca Juga: Kronologi Geng Motor Zeestier yang Picu Kericuhan: Serang Sekuriti Gym Kawasan Batununggal Saat Merasa “Dipelototi”
Insiden itu terjadi pada Sabtu (25 Oktober 2025) dini hari. Sekelompok anggota geng motor Zeestier yang tengah merayakan ulang tahun ketiga kelompoknya melakukan konvoi usai berpesta miras.

Dalam kondisi mabuk, mereka menyerang petugas keamanan dan pengelola pusat kebugaran di Jalan Ahmad Yani hanya karena merasa dipelototi.

Dari lima pelaku yang ditangkap, dua di antaranya masih berstatus pelajar SMA. Sementara tiga lainnya diketahui merupakan residivis kasus serupa. Fakta ini menimbulkan keprihatinan mendalam, terutama karena usia mereka masih sangat muda namun sudah akrab dengan kekerasan jalanan.

Kapolrestabes Bandung, Komisaris Besar Budi Sartono, mengungkapkan bahwa sebagian besar anggota geng motor bukanlah kriminal profesional, melainkan remaja yang kehilangan arah.“Dua dari lima pelaku masih di bawah umur. Mereka hanya ikut-ikutan senior tanpa tahu konsekuensinya,” ujarnya.

Fenomena ini memperlihatkan bahwa geng motor tidak lagi sekadar kelompok hobi otomotif, tetapi telah bergeser menjadi wadah pelampiasan emosi dan pencarian identitas sosial. Bahkan dalam banyak kasus, orang tua tidak menyadari anaknya terlibat dalam aktivitas geng motor hingga terjadi tindakan kriminal.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Segera Perketat Keamanan Usai Penyerangan Anggota Zeestier, Geng Motor Pembuat Onar Akan Disikat Habis

Sementara itu, Pemerintah Kota Bandung menyatakan akan memperluas program pembinaan remaja dan komunitas otomotif agar tidak berkembang menjadi kelompok berbahaya. Langkah tersebut diharapkan bisa menekan angka kekerasan yang melibatkan anak muda di jalanan.

Kasus geng motor Zeestier pun kini menjadi cermin betapa pentingnya sinergi antara aparat, sekolah, dan keluarga. Tanpa kontrol sosial yang kuat, geng motor hanya akan terus beregenerasi melahirkan kembali pola kekerasan yang sama dengan wajah baru setiap tahunnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Aya Amalna

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X