PROJABAR.COM - Setelah delapan bulan menghilang, nasib menyedihkan Alvaro Kiano Nugroho (6) akhirnya terungkap. Bocah itu menjadi korban pembunuhan keji yang didalangi oleh ayah tirinya sendiri, Alex Iskandar (49).
Motif pembunuhan ini didorong rasa cemburu dan balas dendam terhadap ibu kandung Alvaro. Polisi berhasil mengungkap kronologi lengkap kejadian yang menyedihkan ini.
Baca Juga: Tragedi Ira Puspadewi: Di Balik Vonis 4,5 Tahun untuk Eks Dirut ASDP Pencetak Laba Tertinggi
Kronologi Penculikan di Masjid
Kisah pilu ini bermula pada 6 Maret 2025. Saat itu, Alvaro sedang berada di sebuah masjid di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Alex Iskandar datang menjemputnya dengan iming-iming mainan. Ia membawa Alvaro pergi dari masjid dengan dalih mengajaknya bermain.
Namun, niat Alex ternyata jahat. Ia bukan mengajak Alvaro bermain, melainkan merencanakan sesuatu yang mengerikan.
Pembekapan hingga Tewas
Dalam perjalanan, Alvaro mulai menangis dan meronta. Melihat hal ini, Alex mengambil tindakan keji.
Dia langsung membekap mulut Alvaro hingga anak malang itu kehabisan napas dan tewas. Alex tak memberi kesempatan hidup pada anak tirinya sendiri.
Setelah yakin Alvaro meninggal, Alex menyimpan jenazahnya di garasi rumah. Jenazah disimpan selama tiga hari sebelum akhirnya dibuang.
Pembuangan Jenazah ke Bogor
Pada 9 Maret 2025, Alex membungkus jenazah Alvaro dengan plastik hitam. Dia kemudian membawanya ke Tenjo, Bogor.
Lokasi pembuangan dipilih di Jembatan Cilalay, daerah yang dia ketahui sepi. Alex juga memiliki kerabat di daerah tersebut sehingga familiar dengan lokasinya.
Jenazah akhirnya ditemukan warga pada 23 November 2025, mengakhiri misteri delapan bulan pencarian.
Baca Juga: Nasib Pilu Alvaro: Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Setelah 8 Bulan Hilang di Pesanggrahan
Motif Balas Dendam
Penyidikan mengungkap motif di balik pembunuhan keji ini. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menjelaskan alasannya.
"Penyidik menemukan adanya indikasi kuat dorongan pelaku gimana caranya balas dendam. Ini muncul berulang kali, sakit hari ke pihak tertentu," kata Budi.
Artikel Terkait
Terkuak Geng Motor Zeestier Pesta Miras Sebelum Ricuh di Gym, Dua Pelajar Terlibat dalam Penyerangan Satpam
Pengacara Ditembak di Tanah Abang, Polisi Tangkap Pelaku dan Ungkap Motif Sengketa Lahan
Erwin Diperiksa Kejaksaan, Farhan Tegaskan Tidak Ada Intervensi Hukum
Jusuf Kalla Jadi Korban Mafia Tanah, Ungkap Modus Rekayasa Hukum dan Pemalsuan Dokumen
Polisi Ungkap Motif Psikologis Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pastikan Tidak Terkait Jaringan Teror
Helwa Bachmid Bongkar Pernikahan Diam-Diam dengan Habib Bahar, Istri Sah Ancam Laporkan ke Polisi
Sengketa Tanah Jusuf Kalla dan Problem Akut Sertifikat Ganda di Indonesia
RUU Perampasan Aset Dipastikan Masuk Prolegnas 2026, Komisi III DPR Siap Jadi Penggodok
Nasib Pilu Alvaro: Bocah 6 Tahun Ditemukan Meninggal Setelah 8 Bulan Hilang di Pesanggrahan
Tragedi Ira Puspadewi: Di Balik Vonis 4,5 Tahun untuk Eks Dirut ASDP Pencetak Laba Tertinggi