PROJABAR.COM – Suasana dini hari di Kota Bandung mendadak ricuh pada Sabtu (25 Oktober 2025), ketika sekelompok geng motor bernama Zeestier mengamuk di depan sebuah pusat kebugaran di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kacapiring, Kecamatan Batununggal.
Aksi brutal itu terjadi hanya karena hal sepele dimana seorang anggota geng merasa “dipelototi” oleh petugas keamanan.
Baca Juga: Modus Ritual Pengobatan, Dukun di Bandung Cabuli Gadis di Bawah Umur
Geng motor Zeestier, yang anggotanya terdiri dari remaja dan pemuda tanggung, disebut tengah merayakan ulang tahun ketiganya. Sebelum konvoi di jalan raya, mereka diduga berpesta minuman keras di sebuah warung di kawasan Sukaluyu, Kecamatan Regol.
Dalam kondisi mabuk, rombongan konvoi itu melintas di depan pusat kebugaran, sebelum tiba-tiba berhenti dan menyerbu lokasi tanpa alasan yang jelas.
Tanpa peringatan, beberapa anggota geng langsung menyerang petugas keamanan, tukang parkir, hingga pengelola pusat kebugaran.
Tiga orang menjadi korban, mengalami luka di bagian kepala dan badan akibat pukulan serta hantaman stik golf. Tak hanya itu, kaca pintu depan pusat kebugaran ikut pecah akibat ulah brutal para pelaku.
Setelah menganiaya korban, para pelaku kabur meninggalkan lokasi. Namun, aksi mereka terekam jelas oleh kamera pengawas (CCTV). Berbekal rekaman tersebut, pengelola pusat kebugaran melapor ke Polrestabes Bandung.
Tim Resmob Satreskrim Polrestabes Bandung segera bergerak cepat. Tak sampai 24 jam setelah laporan diterima, lima pelaku berhasil diringkus, sementara dua lainnya masih dalam pengejaran.
“Dua dari lima pelaku masih di bawah umur dan berstatus pelajar SMA. Sementara tiga lainnya, MAJ (20), RNF (21), dan RIM (18), sudah kami tahan,”
kata Kepala Polrestabes Bandung Komisaris Besar Budi Sartono dalam konferensi pers di Mapolrestabes Bandung, Senin (27 Oktober 2025).
Dalam konferensi pers itu, tiga pelaku dewasa dihadirkan dengan pakaian tahanan berwarna jingga dan tangan terikat kabel ties kuning.
Baca Juga: Kisruh Panjang Internal Bandung Zoo Dari Kepemimpinan hingga Ancaman Peninjauan Izin Konservasi
Tatapan mereka kosong dan tertunduk, jauh berbeda dari keganasan mereka saat beraksi. Dari penyelidikan, dua dari tiga pelaku diketahui merupakan residivis dengan kasus serupa.
“Dua residivis baru saja keluar dari penjara dan kembali mengulangi perbuatannya, hanya beda tempat dan korban,” ujar Budi Sartono.
Barang bukti berupa stik golf hitam, helm biru, serta pecahan kaca pintu tempat kebugaran turut diperlihatkan polisi di meja konferensi pers.
Artikel Terkait
Ratusan Warga Bekasi Dijerat Investasi Bodong Bisnis Kosmetik, Uang Miliaran Raib
Gempur Narkotika dan Premanisme: Wajah Penegakan Hukum di Jawa Barat Sepanjang 2025
Gelombang Penegakan Hukum di Jawa Barat: Dari Pengungkapan Narkoba hingga Fenomena Kenakalan Remaja
Jaksa Gadungan Beraksi di OKI, Berpakaian Lengkap dan Ngaku Utusan Kejagung
Motif Ganda di Balik Pembunuhan Karyawati Minimarket oleh Atasannya Terkuak
Judul: Lisa Mariana Resmi Jadi Tersangka Usai Klaim Anaknya Berayah Ridwan Kamil Patah oleh Hasil Tes DNA
Tewas Usai Dipancing Rp700 Ribu, Bocah di Toilet Masjid Majalengka Dibunuh Pelaku Berperilaku Menyimpang
Wanita Bekasi Tipu 58 Korban dengan Kavling Fiktif Syariah, Kerugian Capai Rp3 Miliar
Ayah Tiri di Garut Cabuli Anak Tiri Hingga Hamil 9 Bulan, Aksi Bejak Terungkap Setelah 3 Tahun
Modus Ritual Pengobatan, Dukun di Bandung Cabuli Gadis di Bawah Umur