Polisi Ungkap Motif Psikologis Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Pastikan Tidak Terkait Jaringan Teror

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 20:08 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Selasa, 11 November 2025. (Foto: Dok Polri)
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri memberikan keterangan dalam konferensi pers terkait ledakan di SMAN 72 Jakarta, Selasa, 11 November 2025. (Foto: Dok Polri)

PROJABAR.COM - Hasil penyelidikan kepolisian akhirnya mengungkap fakta di balik insiden ledakan di SMAN 72 Jakarta. Polisi menegaskan pelaku merupakan siswa sekolah tersebut yang bertindak sendiri tanpa ada kaitan dengan jaringan terorisme manapun.

Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menyatakan hal ini dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Selasa (11/11/2025).

"ABH (Anak Berhadapan Hukum) yang terlibat dalam ledakan ini adalah siswa aktif yang bertindak mandiri, tidak terhubung dengan jaringan teror mana pun," jelas Asep.

Pernyataan ini sekaligus mengklarifikasi dugaan keterkaitan terorisme yang sempat beredar luas di masyarakat.

Baca Juga: Ledakan di SMAN 72 Jakarta, 96 Korban Luka dan Dugaan Motif Balas Dendam Akibat Perundungan

Profil Pelaku yang Tertutup

Dalam konferensi pers tersebut, polisi juga mengungkap profil psikologis pelaku. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, pelaku dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan penyendiri.

"ABH ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan memiliki ketertarikan dengan konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem," imbuh Kapolda.

Penyelidikan yang melibatkan Densus 88 ini juga menganalisis rekaman CCTV, ponsel, dan aktivitas daring pelaku untuk mendalami motif di balik aksinya.

Temuan Mencengangkan: 7 Bom di Lokasi

Temuan di lapangan justru lebih mengkhawatirkan. Polisi mengungkap ada tujuh bahan peledak yang ditemukan di lokasi kejadian.

"Total ada 7 buah bom di SMAN 72 Jakarta. Empat di antaranya meledak dan tiga lainnya masih dalam kondisi aktif," ujar Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Henik Maryanto.

Henik merinci, satu bom ditemukan di TKP pertama, dua bom lainnya dengan casing pipa sudah meledak tidak sempurna, dan dua bom dengan casing pipa logam masih aktif. Satu bom lagi ditemukan dengan casing kaleng minuman dan masih aktif.

Korban Bertambah, Trauma Healing Diperlukan

Jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 96 orang. Rinciannya adalah 67 korban luka ringan, 26 luka sedang, dan 3 orang luka berat.

"Penambahan jumlah korban terjadi karena beberapa siswa baru melaporkan keluhan luka dan gangguan pendengaran setelah beberapa hari kejadian," terang Kapolda.

Untuk menangani dampak psikologis, polisi bersama pihak terkait melakukan pendampingan trauma healing berkelanjutan bagi korban, baik guru maupun siswa. Posko bantuan medis juga dibuka di RS Islam Cempaka Putih.

Baca Juga: Ledakan SMAN 72 Jakarta Utara: 13 Korban dan Terduga Pelaku Stabil di RSIJ, Densus 88 Temukan 7 Peledak dan Polri Selidiki Paparan Konten Ekstrem

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Cikal Bintang Sayyid Arrazy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X