PROJABAR.COM – Kawasan Cibiru, Bandung Timur, kini menjadi sorotan karena lonjakan kasus pencurian kendaraan bermotor (curanmor) dan perampasan (begal) motor yang sangat meresahkan warga. Data sementara yang dihimpun dari laporan masyarakat menunjukkan bahwa setidaknya belasan motor telah hilang hanya dalam kurun waktu satu bulan terakhir. Fenomena ini membuat warga Jawa Barat, khususnya yang berdomisili di Cibiru dan sekitarnya, merasa dihantui rasa tidak aman, bahkan saat memarkir kendaraan di dalam rumah.
Kepala Polsek Panyileukan (wilayah hukum yang mencakup sebagian Cibiru), melalui juru bicaranya, membenarkan adanya peningkatan signifikan laporan curanmor. "Kami menerima banyak laporan, mayoritas terjadi pada malam hingga dini hari, dan beberapa kasus adalah aksi begal di jalan sepi," ujar seorang perwakilan kepolisian.
Modus Operandi Pelaku: Incar Kosan dan Kawasan Perumahan Baru
Para pelaku kejahatan ini dikenal sangat rapi dan berani. Beberapa modus yang paling sering dilaporkan antara lain:
Baca Juga: Tol Bocimi Tembus Bandung: Pengelola Sambut Baik, Tapi Masih Tunggu Lelang
Pembobolan Kunci Ganda: Pelaku menyasar motor yang hanya menggunakan kunci standar, bahkan kunci ganda di area kos-kosan atau kontrakan yang minim pengawasan.
Aksi Begal di Jalan Sepi: Beberapa korban mengaku dirampas motornya saat melintas di jalan-jalan penghubung Cibiru yang minim penerangan, terutama setelah pukul 10 malam.
Mengincar Perumahan Baru: Area perumahan yang belum padat penghuni dan pagar rumah yang mudah dicongkel menjadi target empuk bagi komplotan pencuri.
Baca Juga: Mobil Pengantar Makanan Gratis Terobos Pagar SD di Cilincing, 22 Siswa dan Guru Terluka
Seorang korban, Bima (24), mahasiswa yang tinggal di kawasan Cipadung, menceritakan pengalamannya. "Motor saya hilang di teras kontrakan. Kunci sudah digembok, tapi pagarnya mudah dilewati. Cuma butuh waktu sebentar, motor sudah raib," katanya dengan nada kecewa.
Imbauan dan Langkah Pencegahan untuk Warga Jawa Barat
Menyikapi krisis keamanan ini, pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dan menerapkan langkah pencegahan berlapis. Ini penting bagi semua pemilik motor di Jawa Barat, terutama di area yang rawan.
Kunci Pengaman Tambahan: Selalu gunakan kunci rahasia, alarm, atau minimal kunci cakram (disk lock) berkualitas. Kunci stang saja tidak cukup.
Parkir di Area Aman: Usahakan parkir di dalam rumah atau area parkir yang dijaga dan dilengkapi CCTV. Jika di kosan, pastikan pagar dikunci gembok yang kuat.
Baca Juga: Liburan Jadi Bernilai: Cara Mengisi Waktu dengan Positif dan Islami
Waspada di Jalan: Hindari berkendara sendiri di jalan yang sangat sepi dan gelap pada malam hari. Jika merasa dibuntuti, segera menuju ke keramaian.
Catat Ciri-Ciri Motor: Simpan baik-baik STNK dan BPKB di tempat terpisah. Catat nomor rangka dan nomor mesin motor Anda.
Kepolisian berjanji akan meningkatkan patroli dan menempatkan personel di titik-titik rawan kejahatan. Warga didorong untuk tidak ragu melaporkan setiap gerak-gerik mencurigakan di lingkungan mereka.
Tindakan Lanjutan:
Pencurian motor bukan hanya merugikan materi, tetapi juga menimbulkan trauma. Warga Cibiru berharap pihak kepolisian segera menangkap komplotan pelaku agar mereka bisa kembali beraktivitas dengan tenang. Pihak berwajib juga diminta untuk mengusut tuntas jalur penjualan motor hasil curian. ***
Artikel Terkait
Ketegangan Meningkat: Warga Pro Pemerataan BLT Geruduk Pihak yang Menolak Kebijakan Desa
Jenazah 22 Korban Kebakaran Terra Drone Diserahkan, Keluarga Runtuh dalam Duka
Dramatis di Injury Time, Persib Bandung Kalahkan Bangkok United dan Lolos ke 16 Besar ACL 2
Moratorium Izin Perumahan di Jabar, Dedi Mulyadi: 'Daerah Resapan Air Tidak Boleh Dibangun'
7 Trik Pendidikan Ala Islam: Menumbuhkan Adab Sebelum Ilmu di Era Digital
Liburan Jadi Bernilai: Cara Mengisi Waktu dengan Positif dan Islami
Mobil Pengantar Makanan Gratis Terobos Pagar SD di Cilincing, 22 Siswa dan Guru Terluka
Rupiah Menguat di Tengah Pelemahan IHSG: Pasar Respons Keputusan Fed dan Antisipasi Risiko Domestik
Tol Bocimi Tembus Bandung: Pengelola Sambut Baik, Tapi Masih Tunggu Lelang