Krisis di Tubuh NU: Forum Kiai Jawa Beri Ultimatum Tiga Bulan untuk Musyawarah Luar Biasa, Ancam Bentuk PBNU Tandingan

photo author
- Jumat, 12 Desember 2025 | 21:47 WIB
KH Ahmad Yusup saat menyampaikan sambutan di hadapan para kiai dalam Forum Kiai Menyikapi Konflik PBNU, Bandung (12/12/25) (Dok. Ahmad Yusup)
KH Ahmad Yusup saat menyampaikan sambutan di hadapan para kiai dalam Forum Kiai Menyikapi Konflik PBNU, Bandung (12/12/25) (Dok. Ahmad Yusup)

PROJABAR.COM - Konflik internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memicu reaksi keras dari basis kultural organisasi. Forum Kiai NU Jawa mendesak diadakannya Musyawarah Luar Biasa (MLB) sebagai solusi konstitusional dan mengancam akan membentuk kepengurusan tandingan jika tuntutan mereka tidak dipenuhi dalam waktu tiga bulan.
Baca Juga: Tersangka Kebakaran Maut Terra Drone: Kapolres Sebut Lalai Berat pada Tingkat Manajemen

Forum yang mewakili ratusan pesantren di Jawa itu menyatakan mosi tidak percaya terhadap seluruh jajaran PBNU dari dua kubu yang bertikai, yakni kubu Miftahul Akhyar dan kubu Yahya Khalil Staquf (Gus Yahya). Mereka menilai konflik yang berlarut-larut telah mengabaikan seruan islah (rekonsiliasi) dari warga nahdliyin dan merusak stabilitas organisasi.

Pernyataan sikap tersebut disampaikan oleh Koordinator Forum Kiai NU Jawa, Faris Fuad Hasyim atau yang akrab disapa Gus Faris, dalam sebuah pertemuan di Bandung pada Jumat, 12 Desember 2025. Forum ini juga berencana melibatkan tokoh kharismatik seperti Haji Rhoma Irama dan sejumlah ulama serta budayawan untuk memperkuat gerakan penyatuan di tingkat akar rumput.

Pertemuan dan penyampaian pernyataan sikap tersebut berlangsung di Bandung, Jawa Barat, pada tanggal 12 Desember 2025. Ultimatum untuk menyelenggarakan MLB diberikan dengan batas waktu tiga bulan dari tanggal tersebut.

Desakan dari Forum Kiai Jawa menandai eskalasi signifikan dalam krisis kepemimpinan NU. Ancaman membentuk "PBNU tandingan" merupakan langkah radikal yang berpotensi memecah belah organisasi Islam terbesar di Indonesia dan menggeser konflik dari pusat kepengurusan ke basis massa kultural.

Bagaimana tuntutan mereka? Gus Faris dengan tegas menyatakan posisi forum. "Kami forum Kiai NU Jawa menyatakan mosi tidak percaya terhadap pengurus besar Nahdlatul Ulama baik itu dari Kubu Kiai Miftahul Akhyar ataupun Kubu Kiai Yahya Khalil," ujarnya seperti dikutip dari Republika. Mereka meminta seluruh pimpinan, termasuk Rois Aam, Ketua Tanfidz, dan Sekjen hasil Muktamar Lampung, untuk mundur.

Forum mendesak pembentukan panitia MLB yang netral dengan melibatkan unsur dari tingkat pusat (PBNU), wilayah (PWNU), dan cabang (PCNU). Mereka juga menolak keikutsertaan Miftahul Akhyar, Yahya Kholil, dan Maulana Yusuf dalam MLB agar rekonsiliasi berjalan tanpa konflik kepentingan, serta membuka kemungkinan mengusung calon yang lebih netral.

Apa konsekuensinya jika tuntutan tidak dipenuhi? Ancaman utama adalah pembentukan struktur kepengurusan alternatif. "Kalau MLB tidak digelar dalam kurun 3 bulan, kami akan membentuk PBNU tandingan sebagai wadah konsolidasi NU Kultural," tegas Gus Faris. Langkah ini dimaksudkan sebagai wadah bagi elemen-elemen NU kultural yang kecewa dengan kepemimpinan saat ini.

Selain ultimatum, forum juga merancang strategi konsolidasi dengan mengajak tokoh-tokoh berpangaruh di luar struktur formal. "Forum Kiai NU Jawa berkomitmen mengajak berbagai tokoh karismatik NU Kultural termasuk di antaranya Haji Rhoma Irama serta sejumlah ulama dan budayawan yang memiliki legitimasi moral dan basis budaya luas," jelasnya.
Baca Juga: Dua Bencana, Dua Kecepatan Hukum: Mengapa Kasus Terra Drone Cepat dan Al Khoziny Masih Misteri?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Cikal Bintang Sayyid Arrazy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X