PROJABAR.COM - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Jawa Barat menyelesaikan rangkaian Latihan Kepemimpinan Kader Madya (LKKM). Pelatihan intensif selama tiga hari di Bandung itu diikuti 100 kader terbaik hasil seleksi ketat dari ribuan peserta pelatihan dasar.
Kegiatan berlangsung dari Jumat hingga Sabtu, 12-14 Desember 2025. Lokasinya bertempat di Kota Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat.
Baca Juga: Thailand Bubarkan DPR, Kekuasaan Diklaim Dikembalikan ke Rakyat
Acara ini merupakan bagian dari strategi kaderisasi partai untuk memperkuat militansi dan kapasitas kader tingkat menengah. Tujuannya adalah menyiapkan kader penggerak yang mampu menjalankan peran strategis di tengah masyarakat dan struktur partai.
Sekretaris DPW PPP Jawa Barat, Zaini Shofari, menjelaskan proses seleksi peserta. "LKKM ini diikuti oleh 100 orang yang merupakan kader-kader terbaik PPP se-Jawa Barat, hasil seleksi dari LKKD dari 3.000 orang di 27 Kabupaten dan kota," ujarnya seperti dikutip dari detikJabar, Minggu (14/12/2025).
Zaini yang juga Ketua Fraksi PPP DPRD Jawa Barat menekankan esensi pelatihan. Ia menyatakan LKKM bukan sekadar pelatihan formal, melainkan proses menyiapkan pemimpin partai yang berintegritas, responsif, dan siap bekerja.
Materi yang diberikan mencakup penguatan ideologi PPP, kepemimpinan transformasional, komunikasi politik, hingga strategi pengorganisasian. Seluruh rangkaian kegiatan dikemas secara interaktif melalui diskusi, simulasi, dan studi kasus.
Dari pelatihan ini, partai berharap lahir kader madya yang loyal dan mampu menjadi agen perubahan. Mereka diharapkan dapat menggerakkan perjuangan PPP di daerah masing-masing.
PPP merupakan partai dengan basis konstituen yang signifikan di Jawa Barat. Pada Pemilu Legislatif 2024, PPP meraih 8 kursi di DPRD Provinsi Jawa Barat, menjadikannya salah satu partai dengan perolehan kursi terbanyak di wilayah tersebut.
Program kaderisasi seperti LKKM menjadi penting dalam menjaga regenerasi dan relevansi partai. Ini sejalan dengan fungsi partai politik sebagai sarana rekrutmen politik.
Upaya penguatan kader ini juga dilihat sebagai persiapan menghadapi dinamika politik ke depan. Kader yang terlatih diharapkan dapat memperkuat basis partai di akar rumput.
Baca Juga: Usulan Kementerian Bencana Tuai Kontroversi, Respons Pedas Susi Jadi Sorotan
Artikel Terkait
Tujuh Faksi Eks NII Jawa Barat Cabut Baiat, 266 Orang Kembali ke Pangkuan NKRI
Rawan Begal dan Curanmor! Warga Cibiru Bandung Mengeluh, Belasan Motor Hilang dalam Sebulan
Polemik 'Pemotongan untuk Pemerataan': BLT Rp900 Ribu Jadi Rp200 Ribu, Warga Bandung Barat Pecah Belah
Tersangka Kebakaran Maut Terra Drone: Kapolres Sebut Lalai Berat pada Tingkat Manajemen
Dua Bencana, Dua Kecepatan Hukum: Mengapa Kasus Terra Drone Cepat dan Al Khoziny Masih Misteri?
Drama Chiang Mai: Kemenangan 3-1 Tak Cukup, Garuda Muda Tersingkir dari Perburuan Emas SEA Games 2025
Krisis di Tubuh NU: Forum Kiai Jawa Beri Ultimatum Tiga Bulan untuk Musyawarah Luar Biasa, Ancam Bentuk PBNU Tandingan
Lampu Hias di Jalan Protokol Cianjur Tuai Pro Kontra, Warga Keluhkan Efek Silau "Serab euyyy.."
Usulan Kementerian Bencana Tuai Kontroversi, Respons Pedas Susi Jadi Sorotan
Thailand Bubarkan DPR, Kekuasaan Diklaim Dikembalikan ke Rakyat