PROJABAR.COM – Usulan pembentukan Kementerian Penanggulangan Bencana kembali memantik polemik di ruang publik. Wacana yang disampaikan Ketua Komisi I DPR pada 11 Desember 2025 itu awalnya disebut sebagai upaya mempercepat koordinasi dan respons pemerintah saat bencana besar melanda berbagai wilayah Indonesia.
Dalam gagasannya, kementerian baru tersebut direncanakan memiliki direktorat jenderal khusus yang menangani bencana seperti longsor, banjir, hingga angin topan. Pendukung ide ini menilai struktur khusus setingkat kementerian dapat memangkas birokrasi dan mempercepat pengambilan keputusan di situasi darurat.
Baca Juga: Lampu Hias di Jalan Protokol Cianjur Tuai Pro Kontra, Warga Keluhkan Efek Silau Serab euyyy..
Namun, reaksi keras datang dari mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti. Melalui akun media sosial X, Susi menanggapi wacana tersebut dengan komentar tajam yang kemudian viral. Pernyataan itu memicu perdebatan luas, baik di kalangan politisi, pengamat kebijakan, maupun warganet, terkait urgensi dan efektivitas pembentukan kementerian baru.
Perdebatan pun mengerucut pada dua pandangan besar. Di satu sisi, ada yang melihat pembentukan Kementerian Bencana sebagai langkah strategis menghadapi meningkatnya frekuensi bencana alam. Di sisi lain, kritik muncul soal potensi pemborosan anggaran, tumpang tindih kewenangan dengan lembaga yang sudah ada, serta kualitas perumusan kebijakan yang dinilai belum matang.
Hingga kini, wacana tersebut masih menjadi diskursus publik dan belum masuk tahap pembahasan resmi lebih lanjut. Pemerintah pun didorong untuk membuka ruang dialog yang lebih luas agar kebijakan penanggulangan bencana benar-benar efektif dan berorientasi pada keselamatan masyarakat.
Ikuti terus kabar terbaru seputar Jawa Barat hanya di Projabar.com, portal berita yang menyajikan informasi cepat, akurat, dan terpercaya.***
Artikel Terkait
Jenazah 22 Korban Kebakaran Terra Drone Diserahkan, Keluarga Runtuh dalam Duka
Moratorium Izin Perumahan di Jabar, Dedi Mulyadi: 'Daerah Resapan Air Tidak Boleh Dibangun'
Mobil Pengantar Makanan Gratis Terobos Pagar SD di Cilincing, 22 Siswa dan Guru Terluka
Tol Bocimi Tembus Bandung: Pengelola Sambut Baik, Tapi Masih Tunggu Lelang
Tujuh Faksi Eks NII Jawa Barat Cabut Baiat, 266 Orang Kembali ke Pangkuan NKRI
Rawan Begal dan Curanmor! Warga Cibiru Bandung Mengeluh, Belasan Motor Hilang dalam Sebulan
Polemik 'Pemotongan untuk Pemerataan': BLT Rp900 Ribu Jadi Rp200 Ribu, Warga Bandung Barat Pecah Belah
Tersangka Kebakaran Maut Terra Drone: Kapolres Sebut Lalai Berat pada Tingkat Manajemen
Krisis di Tubuh NU: Forum Kiai Jawa Beri Ultimatum Tiga Bulan untuk Musyawarah Luar Biasa, Ancam Bentuk PBNU Tandingan
Lampu Hias di Jalan Protokol Cianjur Tuai Pro Kontra, Warga Keluhkan Efek Silau "Serab euyyy.."