Kita Tak Akan Lama dan Dunia Hanya Fana: Zuhudi jadi Solusi Sebelum Mati!

photo author
- Senin, 3 November 2025 | 16:07 WIB
Ilustrasi Kita Tak Akan Lama dan Dunia Hanya Fana:  Zuhudi jadi Solusi Sebelum Mati! (espos.id)
Ilustrasi Kita Tak Akan Lama dan Dunia Hanya Fana: Zuhudi jadi Solusi Sebelum Mati! (espos.id)

PROJABAR.COM - “Setiap yang datang pasti akan pergi, setiap yang kuat pasti akan melemah dan setiap yang hidup pasti akan mati, tidak ada yang kekal di dunia ini lantas mengapa kita harus mengejar dunia?”. Begitulah ucapan yang sudah tidak asing di telinga kita mulai dari orang tua, stand up religi, bahkan sampai orang yang sebenarnya tidak takut akan kematian sekalipun mungkin sering mengucapkan hal seperti itu.

Tidak ada yang salah memang kalimat seperti itu atau bahkan siapapun berhak mengingatkan hal tersebut karena sebagaimana mahfudodz yang sering kita dengar juga “انظر ما قال ولا تنظر من قال” (lihatlah apa yang dia bicarakan dan jangan melihat siapa yang berbicara).

Setelah banyaknya hal yang mengingatkan kita akan dunia yang sangat fana ini mengapa kita masih terus-terusan berusaha menjadi yang terhebat di pandangan makhluk yang bernama manusia? Apa karena kita masih percaya manusia yang kita anggap akan selalu bersama akan terus mendampingi dan mendukung kita?.

Baca Juga: Imajinasi Musisi Dibunuh Industri: Jangan Lagu Cinta Melulu

Apa karena kita masih tabu terhadap agama? Apa mungkin kita kehilangan arah dalam bergerak dan bertindak? pertanyaan pertanyaan seperti itulah yang membuat saya bingung untuk menyikapi dan menemukan jalan keluarnya. Karena tuhan pun berfirman dalam Q.S Al-ashr ayat 2 yang berbunyi “اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْر” (Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian).

Memang benar ayat selanjutnya memberikan pengecualian untuk segelintir manusia yang tidak termasuk kedalam kategori manusia yang mengalami kerugian. Namun, pengecualian yang ada pada ayat selanjutnya kurang tepat saya rasa untuk menjadi jawaban bagi kita yang bingung bagaimana supaya kita tidak terlena dan tidak lagi menjadikan dunia sebagai tempat untuk kita jadikan tujuan utama dalam hidup kita. Karena menurut saya jawaban untuk kita supaya tidak lagi menjadikan dunia yang fana ini sebagai tujuan utama dalam hidup kita yakni dengan cara kita berzuhud.

Karena berzuhud bukan berarti kita harus hidup di ambang kemiskinan, bukan berarti pula kita harus melepaskan diri dari setiap hal yang berbau duniawi karena menurut imam Al GhazaliZuhud bukanlah kamu tidak memiliki sesuatu, tetapi zuhud adalah ketika sesuatu itu tidak menguasai hatimu.” ya begitulah zuhud yang mesti kita terapkan dalam diri kita, boleh saja kita memiliki harta yang berlimpah, jabatan yang tinggi, atau popularitas yang begitu menggelegar.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Umumkan Kompensasi Warga Bogor Terdampak Penutupan Tambang Akhirnya Cair dari Pemprov Jabar

Dengan catatan apapun yang kita miliki entah itu hal-hal material ataupun imaterial sekalipun janganlah kita jadikan sebagai doktrin hati kita untuk sombong dan tetaplah tawadhu dengan apa yang kita miliki dan yakinlah bahwa apa yang kita miliki hanyalah titipan serta ujian dari Tuhan dan janganlah sekalipun engkau merasa sedih apabila tuhan mengambil kembali apa yang telah di titipkan kepada dirimu karena seperti itu lah seorang yang biasa di sebut kaum zuhudi.

Marilah kita refleksikan diri kita supaya tidak lagi menjadi orang yang mengejar dunia sampai melupakan akhirat, karena pada dasarnya kita tidak akan tahu kapan kita akan pergi meninggalkan dunia dan seperti apa kita meninggalkannya. Mulailah berusaha sedikit demi sedikit untuk menjadi zuhudi bukan berarti kita harus miskin, bukan berarti kita harus gila terhadap akhirat.

Namun, kita harus bisa sadar bahwa apa yang kita miliki hanyalah titipan dari tuhan dan pasti kita akan kembalikan. dan kita pun tidak boleh lupa sebagai manusia kita harus selalu berfikir secara ilmiah, selalu progresif dalam setiap tindakan dan gerakan, dan terus menjadi motor penggerak supaya terciptanya revolusioner apabila ada kebatilan yang terjadi di lingkungan kita.***

وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ

 Ditulis oleh: Hasbi Irfanuddin

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Taufik Nurdin

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X