PROJABAR.COM - Pernah merasa malu untuk bertanya saat tidak paham? Atau merasa sudah cukup tahu sehingga enggan belajar hal baru? Ternyata, dua sikap ini telah disebutkan Nabi Muhammad SAW sebagai penghalang besar dalam mendapatkan ilmu.
Dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari disebutkan: “Tidak akan memperoleh ilmu orang yang pemalu dan orang yang sombong.” Mari kita pahami maknanya dengan sederhana.
Baca Juga: Menyoal Legitimasi Salat Hajat: Antara Tradisi Religius dan Keabsahan Dalil
Malu yang Salah Tempat
Malu yang dimaksud bukanlah malu untuk berbuat dosa. Itu justru malu yang terpuji. Malu yang dilarang adalah malu yang berlebihan (khajul).
Contoh nyatanya:
-
Diam saja saat tidak paham, takut dianggap bodoh.
-
Enggan membaca atau belajar di depan orang lain.
-
Tidak berani mengungkapkan pendapat.
Imam Mujahid memberi nasihat singkat: “Orang yang malu tidak akan belajar ilmu, karena ia malu bertanya.” Intinya, ilmu butuh keberanian.
Baca Juga: Bermaksiat dengan Alasan Takdir - Mengapa Alasan Ini Keliru?
Sombong, Musuh Utama Belajar
Sifat kedua yang menghalangi ilmu adalah kesombongan. Ini adalah penyakit yang membuat seseorang merasa dirinya paling tahu.
Ciri-cirinya:
-
Meremehkan ilmu dari orang lain.
Artikel Terkait
Nabi Zakaria AS: Nabi yang Tak Pernah Putus Asa dalam Doa dan Kesabaran
Nabi Yahya AS: Sang Penyeru Kebenaran yang Hidup dalam Kesucian
Nabi Isa AS: Mukjizat Kelahiran dan Dakwah Kasih Sayang
Nabi Muhammad SAW: Penutup Para Nabi dan Cahaya Terakhir bagi Umat Manusia
Hikmah dan Pesan Universal dari Kisah 25 Nabi dan Rasul dalam Islam
Pentingnya Ketaatan kepada Rasulullah: Bukan Sekadar Iman, tapi Jalan Hidup
Ijtihad: Ketika Usaha Tulus Dihargai, Meskipun Hasilnya Keliru
Bukti Cinta kepada Allah: Dari Klaim Menjadi Kenyataan
Bermaksiat dengan Alasan Takdir - Mengapa Alasan Ini Keliru?
Menyoal Legitimasi Salat Hajat: Antara Tradisi Religius dan Keabsahan Dalil