Evaluasi Program MBG di Jawa Barat: Usul Penghentian Sementara dari Dedi Mulyadi

PROJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), secara tegas mengusulkan agar program MBG di Jawa Barat (Jabar) dihentikan sementara waktu. Usulan ini didasarkan pada kebutuhan mendesak untuk melakukan evaluasi mendalam terkait efektivitas dan implementasi program tersebut di lapangan.

Program MBG, yang merupakan juga janji politik Prabowo Subianto menjadi momok menakutkan usai kasus ribuan siswa terbanyak di Jawa Barat mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG.

“Evaluasinya satu dihentikan sementara, yang kedua ada langkah-langkah teknik dan administratif yang segera ditempuh,” kata Dedi kepada wartawan.

Baca Juga: Fluktuasi Harga Pangan Jawa Barat Hari Ini: Cabai Merah Turun, Daging Sapi Meroket

Program ini pada intinya berfokus pada upaya memperbaiki program agar kejadian keracunan masal tidak terulang di Jawa Barat.

Urgensi Penghentian dan Evaluasi

Menurut Dedi Mulyadi, penghentian sementara ini bukanlah penolakan terhadap esensi program, melainkan langkah strategis untuk memastikan efisiensi anggaran dan ketepatan sasaran.

Ada kekhawatiran bahwa implementasi program MBG selama ini belum berjalan optimal, sehingga manfaatnya belum dirasakan maksimal oleh para guru yang menjadi target utama.

Baca Juga: Mengenal Slogan PU 608: Kompas Pembangunan Wajah Baru Kementerian PU

Beberapa poin krusial yang diangkat KDM dalam usulannya mencakup:

1. Ketidaktepatan Sasaran

Perlu dilakukan audit untuk memverifikasi apakah dana bantuan benar-benar menjangkau guru yang paling membutuhkan dan sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

2. Efisiensi Anggaran

Evaluasi diperlukan untuk memastikan bahwa alokasi anggaran yang besar sebanding dengan dampak positif yang dihasilkan program. Jika ada ketidaksesuaian, harus dilakukan penyesuaian.

3. Mekanisme Penyaluran