Menkeu Nurut!! Beban Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan Rupiah, Pemerintah Cari Skema Pembayaran

photo author
- Sabtu, 22 November 2025 | 07:10 WIB
Beban Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan Rupiah, Pemerintah Cari Skema Pembayaran (Foto: Tangkapan layar YouTube @Kementerian Keuangan - INDEPENDENMEDIA.ID)
Beban Utang Kereta Cepat Whoosh Triliunan Rupiah, Pemerintah Cari Skema Pembayaran (Foto: Tangkapan layar YouTube @Kementerian Keuangan - INDEPENDENMEDIA.ID)

PROJABAR.COM – Beban utang proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung atau Whoosh mencapai triliunan rupiah dalam setahun terakhir. PT Kereta Cepat Indonesia China sebagai operator mencatat kerugian signifikan yang harus ditanggung pemegang saham mayoritas dari BUMN Indonesia.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan bahwa pemerintah masih membahas skema pembagian peran dalam menangani utang proyek strategis nasional ini. Pembahasan difokuskan pada pemilihan skema pembayaran yang tepat untuk mengurangi beban keuangan.

Baca Juga: Korban Eksibisionisme di Benhill Dapat Perlindungan Tak Terduga dari Petugas Damkar

"Cuma gini kita ada kebijakan pimpinan di atas, belum putuskan juga. Sepertinya kita memang akan cenderung membayar ke jalamnya infrastrukturnya," ujar Purbaya saat ditemui di Kantor Kemenkeu, Senin (17/11/2024).

Pemerintah dan manajemen KCIC sedang mengevaluasi berbagai opsi penyelesaian utang. Tujuannya agar proyek kereta cepat yang telah beroperasi sejak 2023 ini tidak terus menerus menjadi beban keuangan negara.

Skema pembiayaan proyek senilai Rp 113 triliun ini memang kompleks dengan komposisi pinjaman dari China sebesar 75%. Evaluasi menyeluruh diperlukan untuk menemukan solusi berkelanjutan bagi kelangsungan operasional Whoosh.

Baca Juga: Ketegangan China-Jepang Memanas: Taiwan di Pusat Diplomasi dan Retaliasi

Menteri Purbaya menegaskan proses pembahasan masih berlangsung intensif antara kementerian terkait. Ia memastikan akan terlibat langsung dalam perkembangan diskusi untuk memahami proses penyelesaian secara komprehensif.

Analisis dampak ekonomi terus dilakukan untuk menilai kontribusi kereta cepat terhadap pertumbuhan regional. Aspek operasional dan finansial menjadi pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan ke depan.

Publik menanti keputusan final pemerintah mengenai restrukturisasi utang proyek infrastruktur strategis ini. Transparansi pengelolaan diharapkan dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan APBN.

Ikuti terus kabar terbaru seputar Jawa Barat hanya di Projabar.com, portal berita yang menyajikan informasi cepat, akurat, dan terpercaya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Al Dira Achmad Arrazib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X