PROJABAR.COM — Indonesia kembali menghadapi kenyataan pahit terkait rendahnya minat baca masyarakat. Sejumlah survei nasional dan laporan lapangan menunjukkan bahwa budaya literasi di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Bandung Barat, masih memprihatinkan. Kondisi ini memunculkan keprihatinan banyak pihak, terutama para pendidik, pemerhati pendidikan, dan lembaga masyarakat.
Di beberapa sekolah dasar hingga menengah, guru menyampaikan bahwa siswa lebih akrab dengan gawai dibandingkan buku bacaan. Perpustakaan sekolah yang seharusnya menjadi pusat literasi kerap sepi peminat, sementara sebagian orang tua mengakui kesulitan menyediakan waktu khusus untuk mendampingi anak membaca di rumah.
Ketua Forum Literasi Kabupaten Bandung Barat menjelaskan bahwa rendahnya minat baca tidak hanya dipengaruhi keterbatasan fasilitas, namun juga kurangnya kebiasaan literasi dalam keluarga dan lingkungan sosial. “Kita melihat banyak anak lebih cepat mengenali konten digital dibandingkan buku. Padahal kemampuan membaca yang baik adalah fondasi utama pendidikan,” ujarnya.
Baca Juga: Manfaat Hobi Membaca Buku: Lebih dari Sekadar Halaman dan Kata
Pemerintah daerah sebenarnya telah meluncurkan berbagai program, mulai dari Gerakan Literasi Sekolah hingga penyediaan pojok baca di desa-desa. Namun implementasi di lapangan dinilai belum merata. Beberapa sekolah masih kekurangan koleksi buku yang relevan dan menarik, sementara ruang baca umum di sebagian desa belum dimanfaatkan secara optimal.
Sejumlah pegiat literasi mendorong agar gerakan membaca tidak hanya menjadi program seremonial, tetapi diintegrasikan dengan kegiatan masyarakat sehari-hari. Mereka berharap sekolah, pemerintah, dan komunitas mampu berkolaborasi untuk membangun budaya membaca yang kuat sejak usia dini.
“Jika kita ingin kualitas pendidikan bangsa meningkat, literasi harus menjadi prioritas. Tanpa kemampuan membaca yang memadai, anak-anak akan sulit mengejar perkembangan ilmu pengetahuan,” tambah seorang aktivis literasi lokal.
Dengan berbagai tantangan yang ada, upaya meningkatkan minat baca di Kabupaten Bandung Barat dan Indonesia secara umum membutuhkan kerja bersama. Literasi bukan hanya urusan sekolah, tetapi juga peran keluarga, komunitas, dan seluruh lapisan masyarakat.
Artikel Terkait
Dokumen Rahasia CIA Ungkap Upaya AS Pengaruhi Indonesia di Masa Genting
Eropa Tolak Proposal Damai Rusia - Ukraina yang Diusulkan oleh AS
Adab Terhadap Guru: Fondasi Kekuatan Spiritual, Intelektual, dan Moral Umat
Zelensky Sepakat Mau Damai, Apakah Perang Rusia-Ukraina Akan Berakhir?
Wacana Penutupan Pintu Selatan Stasiun Bekasi Diminta Untuk Dibatalkan
Penggantian Dana Bansos 900 ribu Jadi Sembako Disoroti Warga Bandung Barat!!!
Pemkab Karawang Desak Perpanjangan Jalur KRL ke Karawang, Kapan Jadinya?
Warga Cisomang Barat Pertanyakan Pemotongan Bansos, Desa Diminta Lebih Terbuka
Fundamental Ekonomi Menguat, Pemerintah Pacu Target Pertumbuhan 5,4% pada 2026
IHSG Tembus 8.600, Catat Rekor Tertinggi Sejarah: Apa yang Terjadi?