Analis Bareksa Rekomendasikan ARTO, INKP, dan UNVR di Tengah Proyeksi IHSG Hijau

photo author
- Kamis, 4 Desember 2025 | 21:02 WIB
Analis Bareksa Rekomendasikan ARTO, INKP, dan UNVR di Tengah Proyeksi IHSG Hijau (Pixabay/geralt)
Analis Bareksa Rekomendasikan ARTO, INKP, dan UNVR di Tengah Proyeksi IHSG Hijau (Pixabay/geralt)

PROJABAR.COM – Tim Analis Bareksa merekomendasikan tiga saham untuk perdagangan hari ini, Kamis, 4 Desember 2025. Rekomendasi terhadap PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) tersebut muncul seiring proyeksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang akan bergerak di zona hijau.
Baca Juga: Pemerintah Akui Masalah Subsidi BBM: Orang Kaya Masih Terima Bantuan, Strategi Bakal Dirombak

Apa rekomendasi spesifik dari analis? 
Untuk saham ARTO, analis merekomendasikan untuk membeli pada rentang harga Rp2.060 hingga Rp2.100 per saham, dengan target harga mengambil untung di level Rp2.160 dan Rp2.200. Rekomendasi stop loss ditetapkan di Rp2.000.

Saham INKP direkomendasikan untuk dibeli di rentang Rp8.600-8.725. Target harga untuk saham produsen pulp dan kertas ini berada di Rp8.900 dan Rp9.000, dengan batas stop loss di Rp8.475.

Sementara itu, saham UNVR memiliki rentang beli di Rp2.720-2.770. Analis menargetkan harga saham produsen barang konsumsi ini dapat mencapai Rp2.840 dan Rp2.900, dengan stop loss di level Rp2.650.

Siapa yang mengeluarkan rekomendasi ini? 
Rekomendasi ini dikeluarkan oleh Tim Analis Bareksa, yang dimuat dalam laporan riset harian platform investasi Bareksa. Laporan tersebut ditulis oleh Managing Editor Bareksa, Abdul Malik, dan Investment Strategist Sigma Kinasih.

Bagaimana kondisi pasar saat rekomendasi dirilis? 
Rekomendasi dirilis pada pagi hari tanggal 4 Desember 2025. Pada perdagangan sebelumnya (3 Desember), IHSG tercatat sedikit melemah 0,06% ke level 8.612. Namun, analis memperkirakan indeks akan bergerak di rentang 8.554 hingga 8.700 dengan peluang ditutup di zona positif.

Proyeksi ini ternyata sejalan dengan pergerakan aktual pasar. Berdasarkan data terpisah, IHSG pada sesi I tanggal 4 Desember 2025 memang ditutup menguat 0,27% ke level 8.635,23. Kinerja saham-saham besar seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Bank Mandiri (BMRI) turut menyumbang penguatan indeks.

Mengapa ketiga saham ini menjadi pilihan? 
Analis tampaknya melihat momentum penguatan dari masing-masing saham. ARTO ditutup naik 1,45% ke Rp2.100 pada hari sebelumnya. Saham bank digital ini juga mendapatkan perhatian dari analis lain. Sebelumnya, organisasi riset WH Project juga pernah merekomendasikan ARTO sebagai salah satu saham pilihan saat IHSG berpotensi rebound.

INKP ditutup menguat 1,16% ke Rp8.750, sedangkan UNVR mengalami kenaikan signifikan sebesar 4,53% ke Rp2.770 pada perdagangan Rabu. Penguatan UNVR ini konsisten dengan data yang mencatatnya sebagai salah saham dengan kinerja terbaik dalam setahun terakhir.

Faktor apa yang mendukung sentimen pasar? 
Sentimen pasar pada tanggal 4 Desember didukung oleh beberapa faktor eksternal. Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menyebutkan pelemahan data pekerjaan AS memperkuat harapan bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan.

Di dalam negeri, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5% pada 2025 dan 2026, didukung konsumsi domestik yang kuat. Namun, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengingatkan pentingnya penindakan terhadap praktik perdagangan saham "gorengan" sebelum pemerintah memberikan insentif fiskal bagi investor ritel.

Bagaimana profil dan kinerja saham ARTO? 
Berdasarkan data keuangan, harga saham ARTO pada 4 Desember 2025 berada di level Rp2.070, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp28,69 triliun. Sebanyak 12 analis memberikan rekomendasi "Beli" untuk saham ini, dengan target harga rata-rata 12 bulan sebesar Rp2.557 yang menyiratkan potensi kenaikan (upside) sebesar 23,51%.

Dari sisi tata kelola perusahaan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan bulan Mei 2025, perseroan menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp128 miliar untuk membiayai kegiatan usaha serta menyetujui pelaksanaan program kepemilikan saham untuk karyawan (MESOP).
Baca Juga: IHSG Tembus Rekor Penutupan Tertinggi Baru di Level 8.640, Dikawal Beli Asing dan Sektor Industri

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Cikal Bintang Sayyid Arrazy

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X