Pandji Pragiwaksono Minta Maaf dan Siap Jalani Proses Hukum Usai Singgung Adat Toraja

photo author
- Kamis, 6 November 2025 | 06:10 WIB
Pandji Pragiwaksono Minta Maaf dan Siap Jalani Proses Hukum Usai Singgung Adat Toraja (Foto: Tangkap layar YouTube.com/ Pandji Pragiwaksono)
Pandji Pragiwaksono Minta Maaf dan Siap Jalani Proses Hukum Usai Singgung Adat Toraja (Foto: Tangkap layar YouTube.com/ Pandji Pragiwaksono)

PROJABAR.COM – Komedian Pandji Pragiwaksono menyampaikan permohonan maaf resmi kepada masyarakat Toraja setelah materi stand up comedy-nya dianggap menyinggung dan melecehkan adat istiadat Toraja. Melalui akun media sosialnya, Pandji mengakui kelalaiannya dan berkomitmen menjalani seluruh proses hukum yang berlaku.

Permintaan maaf ini disampaikan setelah Pandji melakukan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Rukka Sombolinggi untuk memahami lebih dalam nilai-nilai budaya Toraja. Dalam pertemuan tersebut, Pandji menyadari bahwa materi komedinya bersifat ignoran dan tidak pantas dijadikan bahan lelucon.

Baca Juga: Eksklusivitas yang Berbayar: Mengapa Harga Baju Ducati Terasa Mahal di Kantong Warga Jawa Barat?

"Kami akan memfasilitasi pertemuan antara Pandji dengan perwakilan 32 wilayah adat Toraja untuk menyelesaikan masalah ini sesuai hukum adat yang berlaku," ujar Rukka Sombolinggi melalui keterangan tertulis. Proses mediasi ini diharapkan dapat menghasilkan penyelesaian yang adil dan mendidik bagi semua pihak.

Pandji mengakui bahwa saat ini terdapat dua jalur hukum yang sedang ditempuh, yaitu jalur hukum negara dan jalur hukum adat Toraja. Khusus untuk proses hukum adat, Pandji harus menghadap langsung ke masyarakat adat Toraja karena proses tersebut hanya bisa dilaksanakan di tanah Toraja.

Banyak warganet menyambut positif permintaan maaf dan kesediaan Pandji untuk bertanggung jawab ini. Sebagian mengapresiasi langkah AMAN yang bersifat mendidik daripada langsung menghakimi, sementara lainnya berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi para pelaku entertainment.

Baca Juga: November Rain Guns N' Roses: Melodi Patah Hati Abadi yang Selalu Bikin Urang Jabar 'Baper' di Musim Hujan

Pakar komunikasi dari Universitas Padjadjaran, Prof. Dr. Hj. Ninis Agustini Damayani, M.Si., menyoroti pentingnya literasi budaya bagi para komedian. "Stand up comedy memang sarana kritik sosial, tetapi harus dilakukan dengan pemahaman budaya yang mendalam agar tidak menyinggung kelompok tertentu," jelasnya.

Pandji berjanji akan mengambil pelajaran berharga dari insiden ini dan berkomitmen menjadi komedian yang lebih peka terhadap keberagaman budaya Indonesia. Ia juga akan lebih selektif dalam memilih materi komedi yang tidak menyakiti perasaan suku atau kelompok tertentu di masa depan.

Baca Juga: Slash: Si Topi Ikonik yang 'Ngajadikeun' Hard Rock Tetap Ngaguruh di Tatar Sunda

Insiden ini memicu diskusi publik mengenai batasan kebebasan berekspresi dalam komedi dan penghormatan terhadap nilai-nilai budaya lokal. Banyak kalangan mengharapkan adanya pedoman etika bagi komedian dalam menyikapi keberagaman budaya Indonesia.

Ikuti terus kabar terbaru seputar Jawa Barat hanya di Projabar.com, portal berita yang menyajikan informasi cepat, akurat, dan terpercaya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al Dira Achmad Arrazib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X