Romantisme Kota Kembang: Membedah "Disarankan di Bandung" Kolaborasi Cerdas Dongker dan Jason Ranti

photo author
- Selasa, 11 November 2025 | 21:57 WIB
Romantisme Kota Kembang: Membedah "Disarankan di Bandung" Kolaborasi Cerdas Dongker dan Jason Ranti
Romantisme Kota Kembang: Membedah "Disarankan di Bandung" Kolaborasi Cerdas Dongker dan Jason Ranti

PROJABAR.COM - agi masyarakat Jawa Barat, khususnya Bandung, kota ini bukan sekadar pusat pemerintahan atau pendidikan. Bandung adalah panggung bagi ide, kreativitas, dan pertemuan artistik yang tak pernah mati. Atmosfer inilah yang berhasil ditangkap dengan jernih dan cerdas dalam lagu "Disarankan di Bandung", sebuah karya kolaborasi epik antara band indie rock lokal yang tengah naik daun, Dongker, dengan sang maestro lirik lugas nan jenaka, Jason Ranti (Jeje).

Dirilis sebagai bagian dari album kompilasi mereka, I Don't Know and I Dongker (2025), lagu ini segera menjadi perbincangan hangat, terutama di kalangan penikmat musik alternatif dan folk yang terbiasa dengan narasi "Bandung banget."

Lirik yang Puitis, Politis, dan Personal
Apa yang membuat lagu ini begitu menarik bagi telinga orang Jawa Barat? Jawabannya terletak pada liriknya yang multi-dimensi.

Baca Juga: Kolaborasi Sultan Rock Jawa Barat! Oscar Kolang dan The Panturas Siap Guncang Panggung Tanah Pasundan

“Silau layar ponsel terlihat ajakan Bertemu di lapang kampusku yang lama”
Bait pembuka ini langsung membawa pendengar pada suasana akrab khas pertemuan spontan di Bandung, di mana lapang kampus sering menjadi saksi bisu obrolan filosofis, politik, hingga keluh kesah pribadi.

Dongker dan Jeje meracik lirik yang oleh Dongker sendiri digambarkan sebagai kombinasi "romantis, puitis, dan politis."

Romantis & Puitis: Penggunaan nama tempat ikonik seperti Ganesha bukan hanya gimmick. Lirik seperti "Di Bandung, di Ganesha. Nama kita terukir jelas. Di Bandung, di Ganesha. Waktu-waktu merintis." menciptakan rasa nostalgia dan koneksi mendalam dengan masa-masa awal perjuangan atau pertemuan penting di kota tersebut. Ini adalah soundtrack bagi mereka yang pernah jatuh cinta, berdiskusi, atau merintis impian di Bandung.

Baca Juga: Amarah Meledak di Atas Panggung! Billie Joe Green Day Banting Gitar di Konser iHeartRadio

Politis & Jenaka: Tidak seperti lagu romansa pop biasa, "Disarankan di Bandung" menyisipkan kritik sosial yang tajam namun disajikan dengan gaya satir khas Jason Ranti. Baris seperti "Kami sudah muak, putus asa besar. Mimpi tak pernah berjalan lancar. Bajingan! Keparat! Baiknya m'reka masuk neraka." menunjukkan kejengahan anak muda terhadap realitas yang ada, sebuah sentimen yang sangat dirasakan oleh kaum muda di Jawa Barat.

Mengapa Lagu Ini Wajib Didengar oleh Warga Jawa Barat? (Penting untuk SEO)
Peta Identitas Lokal: Lagu ini berfungsi sebagai peta emosional dan geografis Bandung. Ia merayakan kehangatan kota, dari pertemuan di tempat lama hingga ide-ide yang "dibaptis" di kawasan kampus legendaris.

Kolaborasi Indie Berkualitas: Pertemuan dua generasi dan gaya musik ini menghasilkan harmoni yang unik. Dongker, dengan energi rock yang lebih segar, berpadu dengan kedalaman lirik Jeje yang sudah matang. Kolaborasi ini menunjukkan kekayaan ekosistem musik indie Jawa Barat.

Baca Juga: Andre Taulany & Friends (ATF): Kelucuan dan Musik Rock yang Siap Menggebrak Panggung Jawa Barat!

Representasi Kegelisahan: Lagu ini adalah representasi jujur dari kompleksitas kehidupan. Ada harapan ("Berharap mentari terbit dari barat"), ada keputusasaan, dan ada penghiburan dalam persahabatan ("Untungnya ku bertemu denganmu. Di sela sempit hidup ini.").

Kesimpulan: Dari Bandung, untuk Indonesia
"Disarankan di Bandung" lebih dari sekadar lagu. Ini adalah sebuah surat terbuka yang puitis dari dan untuk Kota Bandung, yang merangkum pahit manis pertemuan, persahabatan, dan perjuangan di tengah hiruk pikuk modern.

Bagi Anda masyarakat Jawa Barat yang merindukan narasi musik yang personal, lugas, dan terhubung erat dengan denyut nadi kota, lagu ini jelas menjadi pilihan yang disarankan. Dengarkan segera di semua platform musik digital dan biarkan liriknya membawa Anda kembali ke kenangan terhangat di Kota Kembang. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Humam Rabbani

Tags

Rekomendasi

Terkini

X