JANGAN MENDEKAT! Gunung Anak Krakatau Level III Siaga, Puluhan kali Terjadi Gempa

photo author
- Sabtu, 2 Juli 2022 | 16:09 WIB
Potret erupsi Gunung Anak Krakatau 5 Februari 2022. (Dok. PVMBG)
Potret erupsi Gunung Anak Krakatau 5 Februari 2022. (Dok. PVMBG)

NasionalGunung Anak Krakatau di Selat Sunda statusnya meningkat ke level III siaga, hari ini, Sabtu, 2 Juli 2022.

Laporan status Gunung Anak Krakatau ini didapatkan dari laman resmi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Anak Krakatau, Sabtu, 02 Juli 2022, periode 00:00-06:00 WIB," demikian laporan tersebut, dikutip dari magma.esdm.go.id.

Informasi dari Pikiran-Rakyat.com yang disusun oleh Fahrul Roji, laporan tersebut menunjukkan tanda-tanda bahaya dari Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda itu.

Laporan Fahrul Roji menyampaikan empat jenis gempa berbeda yang dialami gunung berketinggian 157 mdpl tersebut.

Per hari ini, Gunung Anak Krakatau diketahui sempat mengalami 3 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 9 hingga 20 mm, serta durasi gempa selama 7 sampai 30 detik.

Kemudian terjadi 20 kali gempa Low Frequency (frekuensi rendah) dengan amplitudo 16 sampai 49 mm, serta lama gempa mencapai 6 - 16 detik.

Setelah itu ada 6 kali gempa Vulkanik Dangkal berdurasi 6 sampai 14 detik dengan amplitudo 11 hingga 23 mm.

Selain itu Gunung Anak Krakatau juga dilaporkan sempat alami 1 kali gempa Tremor Menerus dengan amplitudo 1-10 mm, dominan 1 mm.

Dari hasil pemantauan kegempaan Gunung Anak Krakatau 90 hari terakhir, jumlah gempa low frequency dan hembusan bahkan sempat capai jumlah ratusan per tanggal 26 Juni 2022 lalu.

Dengan adanya kenaikan status menjadi siaga III, PVMBG menegaskan para warha dan pengunjung Gunung Anak Krakatau tidak beraktifitas didekat gunung berapi itu.

"Masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif," ucap laporan tersebut.

Adapun cuaca Gunung Anak Krakatau dilaporkan berawan disertai hembusan angin lemah ke arah timur laut. Sementara suhu udara mencapai 26-26.1°C dengan kelembaban 54 sampai 59 persen.

Seperti diketahui, gunung yang Gunung yang terletak di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung itu memang rawan memicu bencana.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kukuh Prakoso

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X