PROJABAR.COM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjenguk para santri korban yang selamat dalam musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Kunjungan dilakukan di dua rumah sakit, yakni RSUD R.T. Notopuro dan RS Islam Siti Hajar pada Kamis (2/10).
Kehadiran Khofifah tidaklah sendirian melainkan ia datang dengan sejumlah pejabat, termasuk Menko PMK RI Pratikno dan jajaran Pemprov Jatim. Kunjungan ini untuk memberikan semangat sekaligus mendoakan kesembuhan para santri yang tengah menjalani perawatan.
Baca Juga: Kebijakan dan Kalender Pendidikan Terkini Jawa Barat untuk Tahun Ajaran 2025/2026
Sejak awal kejadian, Pemprov Jatim bergerak cepat. Gubernur Khofifah bersama Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak dan Sekdaprov Adhy Karyono melakukan pemantauan intensif 24 jam terhadap proses evakuasi dan perawatan korban di tiga rumah sakit rujukan: RSUD Notopuro, RS Islam Siti Hajar, dan RS Delta Surya.
Di RSUD R.T. Notopuro, Khofifah menyapa langsung empat santri selamat: Haikal, Wahyu, Rosi, dan Al Fatih.
Baca Juga: Pemkab Karawang Siagakan Strategi Antisipasi Pemangkasan Dana Transfer Pusat Rp800 Miliar
Ada juga kisah dari Haikal yang tetap melaksanakan salat meski berada dalam kondisi sulit. "Suasana hati mereka luar biasa kuat. Semoga semuanya segera pulih," ujar Khofifah.
Setibanya Ia di rumah sakit, ia mendengarkan kisah menyentuh dari para korban, termasuk pengalaman salah satu korban, Al Fatih yang mengira dirinya tertidur selama tiga hari sebelum sadar telah terjadi musibah besar.
Baca Juga: Kenapa Perempuan Sering Terbangun Tengah Malam di Jam yang Sama? Ternyata Ada Sebabnya
Setelah dari RSUD Notopuro, Khofifah melanjutkan kunjungannya ke RS Islam Siti Hajar. Ia tidak hanya menjenguk pasien, tetapi juga meninjau pos Post Mortem yang sudah disiapkan di sana. Pos tersebut dilengkapi tim DVI, Tim Inafis, dokter forensik, serta dukungan dua unit mobil cold storage dari Dinas Kesehatan Jatim.
Di RS Islam Siti Hajar, tiga santri selamat tengah menjalani perawatan. Dua di antaranya, yakni M. Roihan Shaka Nabil dan M. Alvin, telah diperbolehkan pulang. Satu santri lainnya masih dirawat pascaoperasi.***
Artikel Terkait
Bangunan di Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo Ambruk Akibat Pengecoran di Lantai Atas
Insiden Ponpes Al Khoziny Ambruk: Korban Jiwa Capai 5 Orang, Pencarian Korban Tetap Dilakukan
Kisah Haikal: Tiga Hari di Bawah Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, The Real Survivor
Tragedi Musala Ponpes Al Khoziny: 66 Santri Diduga Terjebak Reruntuhan, Total 5 Korban Jiwa
Empat Hari Berlalu, Musala Ponpes Al Khoziny Masih Gelap: Alat Berat Akhirnya Turun di Tengah Harapan dan Tangis Keluarga