PROJABAR.COM – Penyelidikan atas kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, kini mulai menemui titik terang.
Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah mengetahui penyebab pasti dari kematian Arya, setelah serangkaian proses investigasi dan analisis mendalam dilakukan bersama sejumlah ahli.
Hal ini disampaikan oleh Komisioner Kompolnas, Choirul Anam, usai menghadiri rapat analisis dan evaluasi (anev) bersama tim penyidik Polda Metro Jaya.
Pertemuan tersebut digelar pada Senin, (28 Juli 2025), di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro dan berlangsung selama empat jam, sejak pukul 10.00 hingga 14.00 WIB.
Dalam kegiatan itu, tim penyidik memaparkan seluruh rangkaian penyelidikan, mulai dari hasil rekaman CCTV, jejak komunikasi digital, hingga hasil autopsi korban.
Hadir pula sejumlah ahli dari berbagai bidang, seperti forensik, laboratorium siber, dan digital forensik, bersama Kompolnas, Komnas HAM, serta perwakilan dari Kemlu.
"Hari ini peristiwanya kemarin terang, dan tadi semakin terang. Nah, habis itu penyebab kematiannya juga udah jelas," ujar Anam di Mapolda Metro Jaya.
Menurut Anam, penyidik secara rinci menjelaskan aktivitas terakhir Arya, termasuk pergerakannya di rooftop Gedung Kemlu serta kondisi saat ditemukan di indekosnya.
Salah satu aspek penting dalam evaluasi tersebut adalah sinkronisasi antara isi percakapan WhatsApp dan waktu yang terekam dalam CCTV, yang dinilai memiliki kesinambungan kuat dalam mengungkap kronologi kejadian.
"Disandingkan antara komunikasi WA dengan time frame yang ada di CCTV. Itu memiliki logika mendasar atas peristiwa yang sangat kuat," jelasnya.
Lebih lanjut, dokter forensik memaparkan hasil autopsi korban, menjelaskan secara rinci asal-usul luka yang ditemukan di tubuh Arya.
Setiap tanda seperti memar dan lebam dikaji penyebabnya, sebagai bagian dari proses mengungkap kemungkinan penyebab kematian.
Artikel Terkait
Kecerdasan Buatan dan Otak Manusia: Konvergensi Ilmu Saraf dan Komputasi
Mikroplastik: Ancaman Tak Terlihat bagi Ekosistem dan Kesehatan Global
Penemuan Exoplanet: Pencarian Kehidupan di Luar Tata Surya Kita
Neuroplastisitas: Kemampuan Otak untuk Berubah dan Beradaptasi Sepanjang Hidup
Muktamar XI HIMA Persis Resmi Dibuka di Pekanbaru: Ribuan Kader dan Tokoh Nasional Hadir dalam Momentum Transformasi Umat dan Bangsa
PW HIMA Persis Jawa Barat Ambil Peran Strategis dalam Suksesnya Muktamar XI di Pekanbaru
Geger Beras Bansos Kurang Timbangan di Garut, Diduga Lebih dari Satu Ton Disunat Besar Besaran
Dugaan Pemotongan Beras Bansos di Garut Capai Satu Ton, Warga yang Membutuhkan Dibuat Merugi
Kehebohan Beras Bansos Kurang Timbangan di Garut, Pemda dan Bulog Saling Serah Tanggung Jawab
Isi Tas Diplomat Arya Daru Diungkap Polisi, Rooftop Kemenlu Menjadi Lokasi Penemuan yang Akan Diselidiki Lebih Lanjut