BBM Indonesia Disebut Paling Buruk di Asia Tenggara, Picu Polusi Udara Serius

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 08:40 WIB
BBM Indonesia Disebut Paling Buruk di Asia Tenggara, Picu Polusi Udara Serius
BBM Indonesia Disebut Paling Buruk di Asia Tenggara, Picu Polusi Udara Serius

 

PROJABAR.COM – Kualitas bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia mendapat sorotan tajam setelah disebut sebagai yang paling tertinggal di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini dinilai berkontribusi besar pada meningkatnya polusi udara, terutama di daerah perkotaan dengan lalu lintas padat.

Guru Besar Universitas Indonesia menilai, kualitas BBM dalam negeri masih berada di bawah standar Euro 2, dengan kadar sulfur maksimal 500 ppm. Padahal, standar global yang direkomendasikan adalah Euro 4 dengan kadar sulfur maksimal 50 ppm. Ia menekankan perlunya peralihan segera ke standar yang lebih tinggi agar dampak buruk terhadap kesehatan dan lingkungan bisa ditekan.

Baca Juga: Drama Pencegatan Global Sumud Flotilla di Perairan Internasional

Sayangnya, hingga kini BBM Indonesia belum memenuhi standar World Wide Fuel Charter (WWFC). Dari aspek teknis, seperti angka oktan (RON), kadar sulfur, kadar olefin, hingga risiko deposit pada mesin kendaraan, Indonesia disebut masih tertinggal jauh dibanding negara lain.

Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius. Selain berpotensi memperparah pencemaran udara, kualitas BBM yang rendah juga dapat menghambat pencapaian target nasional dalam pengendalian polusi udara serta program lingkungan yang dicanangkan pemerintah.

Baca Juga: Cerita Haru Haikal: Santri Kecil Bertahan 3 Hari di Reruntuhan, Tetap Ingat Salat Bersama Teman yang Sudah Tiada

Polusi udara bukan hanya isu lingkungan, tetapi juga menyangkut kesehatan jutaan masyarakat. Saatnya pemerintah, industri, dan masyarakat bersama-sama mendukung penggunaan BBM yang lebih ramah lingkungan demi udara bersih untuk generasi mendatang.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al Dira Achmad Arrazib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X