Cerita Haru Haikal: Santri Kecil Bertahan 3 Hari di Reruntuhan, Tetap Ingat Salat Bersama Teman yang Sudah Tiada

photo author
- Sabtu, 4 Oktober 2025 | 07:25 WIB
Cerita Haru Haikal: Santri Kecil Bertahan 3 Hari di Reruntuhan, Tetap Ingat Salat Bersama Teman yang Sudah Tiada
Cerita Haru Haikal: Santri Kecil Bertahan 3 Hari di Reruntuhan, Tetap Ingat Salat Bersama Teman yang Sudah Tiada

PROJABAR.COM – Tragedi robohnya musala di Ponpes Alkhoziny, Buduran, Sidoarjo, menyisakan cerita pilu yang kini viral di media sosial. Salah satu santri bernama Haikal asal Probolinggo menjadi sorotan publik karena kisah keteguhan imannya saat terjebak di bawah reruntuhan bangunan.

Haikal diketahui bertahan selama tiga hari terhimpit bangunan, bahkan diapit oleh jasad dua temannya yang lebih dulu meninggal dunia. Kondisi itu membuat proses evakuasinya sangat sulit. Namun di tengah keterbatasan dan rasa sakit, Haikal tetap menunjukkan ketaatan luar biasa.

Baca Juga: Syarat Masuk TNI AD Kini Lebih Longgar, Pemuda Indonesia Punya Peluang Lebih Besar

Menurut kesaksian, Haikal bersama teman-temannya yang terjepit masih sempat melaksanakan salat berjamaah di dalam reruntuhan. Ketika waktu Isya tiba, Haikal membangunkan temannya dengan berkata, "Ayo salat, ayo salat." Salah satu temannya sempat menjawab, "Siapa yang mengimami?" lalu tiba-tiba ada suara lain yang mengimami, meski Haikal sendiri tidak tahu siapa.

Kesedihan semakin terasa saat keesokan harinya, saat Subuh, Haikal kembali mengajak temannya salat, namun tidak ada jawaban. Saat itu Haikal menyadari bahwa teman-temannya sudah meninggal dunia.

Baca Juga: Miris! Diduga Pesan DM Hokky Caraka ke Pegawai Hotel Bocor, Netizen Heboh

Lebih menyentuh lagi, di tengah rasa haus, Haikal menemukan dua botol air mineral di dekatnya. Namun ia tidak berani meminumnya karena merasa itu bukan haknya. Di usia sekecil itu, Haikal masih bisa membedakan halal dan haram, bahkan dalam kondisi darurat.

Cerita Haikal ini menjadi bukti betapa pondok pesantren mampu mendidik santri dengan akhlak yang kuat, ketaatan kepada Allah, dan cinta kepada Rasul. Kisahnya membuat banyak orang meneteskan air mata sekaligus menjadi pelajaran tentang iman, sabar, dan keikhlasan.

Semoga kisah Haikal ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjaga iman di segala situasi. Mari bersama-sama doakan para korban tragedi ini dan membantu meringankan beban keluarga mereka dengan doa maupun dukungan nyata.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Al Dira Achmad Arrazib

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X