PROJABAR.COM - FIFA menyebut tujuh pemain naturalisasi palsu Malaysia sengaja buta dengan informasi perihal proses naturalisasi yang mereka jalani.
Inti skandal naturalisasi ini terletak pada kriteria FIFA terhadap kelayakan pemain keturunan membela suatu negara.
FIFA mengharuskan pemain setidaknya merupakan keturunan generasi kedua, seperti orang tua atau kakek-nenek yang lahir di negara tersebut.
Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) pun menyerahkan bukti berupa akte kelahiran kakek-nenek ketujuh pemain naturalisasi.
Baca Juga: Pakar Hukum Soroti Pemusnahan Arsip Pencalonan Jokowi oleh KPU Solo
Sayangnya, semua akte kelahiran tersebut telah dimanipulasi dan dipalsukan oleh Malaysia sebelum diserahkan ke FIFA.
Penyelidikan secara menyeluruh mengungkap tindakan pemalsuan yang dilakukan secara terencana oleh FAM.
Meski begitu, ketujuh pemain naturalisasi tetap mengelak dan bersikeras bahwa mereka adalah korban dari praktik ini.
Komite banding telah membongkar sepenuhnya bahwa pembelaan para pemain hanyalah korban adalah skema yang sudah diatur.
Selain membeberkan kesalahan FAM, komite memutuskan bahwa sikap para pemain profesional merupakan 'kebutaan yang disengaja dan kelalaian berat'.
Komite menegaskan bahwa sebagai pemain sepak bola profesional, mereka diharapkan melakukan pengawasan dasar atas dokumen dan pernyataan yang ditandatangani.
Dalam hal ini komite menyoroti bagaimana kurangnya akuntabilitas yang membuat mereka terkejut bahwa para pemain mengakui tidak membaca dokumen.
Termasuk bagian yang menyatakan bahwa mereka telah tinggal selama 10 tahun di Malaysia.
Bahkan, para pemain gagal menjawab bagaimana mereka bisa secara sah mewakili negara yang tidak memiliki hubungan keturunan.
Artikel Terkait
Perhitungan Poin Ranking FIFA Indonesia Lawan China: Menang, Imbang, atau Kalah Dapat Berapa Poin?
Cek Fakta Sorot Wasit Kontroversi Ahmed Al Kaf, FIFA Akan Anulir Gol Kedua Bahrain vs Timnas Indonesia?
Wasit Ahmed Al Kaf, FIFA Akan Anulir Gol Kedua Bahrain vs Timnas Indonesia? Ini Faktanya
Berapa Poin FIFA Timnas Indonesia? Usai Laga Melawan Taiwan dan Kini Bertanding Sengit Dengan Lebanon pada Machday 2025
Indonesia Desak FIFA Ganti Wasit Kuwait Dengan Wasit Lain yang Lebih Tidak Berpotensi Berlaku Curang