PROJABAR.COM - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka. Epy Kusnandar, aktor senior yang dikenal luas sebagai Kang Mus dalam sinetron ikonis Preman Pensiun, meninggal dunia pada Rabu, 3 Desember 2025. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sang istri, Karina Ranau, melalui unggahan di media sosial.
Epy Kusnandar mengembuskan napas terakhir pada pukul 14.24 WIB. Hingga berita ini ditulis, keluarga belum menyampaikan pernyataan resmi mengenai penyebab pasti kematiannya.
Baca Juga: Temuan 176 Titik Tambang Ilegal di Jabar Picu Kekhawatiran Banjir Lebih Parah
Jenazah almarhum disemayamkan di rumah duka Harmony Residence 88, Jalan Pasir, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Rencananya, pemakaman akan dilaksanakan di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan, pada Kamis, 4 Desember 2025, pukul 08.00 WIB.
Aktor kelahiran Garut, 1 Mei 1964, ini telah berkarya di dunia seni peran selama lebih dari seperempat abad. Perjalanan karirnya dimulai dari panggung teater semasa SMA, lalu mengenyam pendidikan formal di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), sebelum akhirnya terjun ke dunia televisi lewat sinetron 1 Kakak 7 Ponakan pada 1996.
Namun, nama Epy Kusnandar melekat kuat di hati publik berkat perannya sebagai Kang Mus, salah satu karakter penting dalam serial Preman Pensiun. Dedikasinya di dunia akting juga diakui melalui penghargaan Pemeran Pendukung Pria FFTV Terbaik pada Festival Film Indonesia 2012.
Di balik layar, Epy diketahui telah lama berjuang melawan masalah kesehatan serius. Pada 2010, ia divonis menderita tumor otak berbahaya dan sempat diberi prognosis hidup hanya sekitar empat bulan oleh dokter.
“Dan itu merupakan sakit yang paling parah banget. Sebelumnya, hanya mengeluh sakit sedikit, biasa saja, lalu minum obat dan sudah (membaik),” kenang Karina Ranau mengenai awal mula penyakit suaminya, seperti dikutip dari pemberitaan.
Alih-alih menjalani operasi, Epy dan istrinya memilih pengobatan alternatif dengan mengonsumsi herbal seperti akar sidaguri dan sarang semut. Pilihannya tersebut membuahkan hasil. Tumor perlahan mengecil dan ia berhasil bertahan serta kembali aktif berkarya selama lebih dari satu dekade setelah diagnosis awal.
“Alhamdulillah (panjang umur). Sembuhnya itu menenangkan diri aja jangan mikir macam-macam,” tutur Epy suatu kali. Dalam wawancara lain, ia mengungkapkan rasa syukurnya, “Dari usia 52 ke 53, terus ke 54, saya pikir, 'Apakah saya masih ada?' Sekarang sudah 61...”.
Pada 2020, pria yang juga sempat merilis lagu Bukan Manusia Baja (2010) ini kembali dihantam ujian kesehatan. Ia mengalami stroke ringan yang mengakibatkan kelemahan pada sisi kiri tubuhnya dan gangguan penglihatan.
Menjelang kepergiannya, Epy disebut menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON), Cawang, Jakarta, akibat keluhan yang berhubungan dengan fungsi otak. (klaim tidak terverifikasi: Informasi bahwa Epy meninggal di RS PON tidak ditemukan konfirmasi resmi dari keluarga dalam sumber yang tersedia. Pencarian untuk "Epy Kusnandar meninggal di rumah sakit" dan "RS PON Epy Kusnandar" tidak memberikan pernyataan resmi).
Kabar duka ini langsung menggema di kalangan rekan-rekan seprofesi. Abenk Marco, sesama pemain Preman Pensiun, menyampaikan belasungkawa melalui unggahan di Instagram. “Rest In Peace Epy Kusnandar/Kang Mus wafat hari Rabu 3 Desember 2025 pukul 14.24,” tulisnya.
Kepergian Epy Kusnandar menjadi rentetan duka bagi keluarga besar Preman Pensiun. Sebelumnya, sederet nama seperti Roy Chunonk (Maman Suherman, meninggal 2014), Didi Petet (Kang Bahar, meninggal 2015), Andi Agus (Mang Idin, meninggal 2020), dan baru-baru ini Ari Jamasari (Kang Gobang, meninggal Februari 2025) telah lebih dulu berpulang.
Tahun 2025 sendiri tercatat telah merenggut sejumlah nama besar industri hiburan Indonesia. Setidaknya 17 artis, termasuk Nurul Qomar (Abah Qomar), Titiek Puspa, Gary Iskak, dan Mpok Alpa, telah meninggal dunia sepanjang tahun ini.
Epy Kusnandar meninggalkan seorang istri, Karina Ranau, dan tiga orang anak. Dalam beberapa tahun terakhir, pasangan ini sering terlihat kompak mengelola bisnis kuliner Jukut Goreng Samali. Selamat jalan, Kang Mus. Karya dan karakter yang Anda torehkan akan terus dikenang.